Suara.com - Beberapa hari lalu Barbie Kumalasari menceritakan kehidupan seksualnya bersama Galih Ginanjar dan mantan suaminya melalui channel Youtube Rey Utami & Benua.
Barbie Kumalasari mengaku memiliki nafsu berhubungan seksual yang tinggi karena kebiasaannya yang suka olahraga setiap minggu.
Menurutnya, kebiasaannya sering olahraga itu membuat libido dan staminanya tinggi dibandingkan wanita lain pada umumnya.
"Kalau aku itu orgasmenya harus di atas 10 kali terus durasinya harus di atas 3 jam," kata Barbie Kumalasari di channel Youtube Rey Utami & Benua.
Baca Juga: Alasan Kenapa Orang Suka Merekam Dirinya Sedang Berhubungan Seks
Ia mengaku setidaknya harus berhubungan intim minimal 5 kali dalam sehari. Bahkan ia tak keberatan jika disebut hiperseks.
"Biasanya kalau sama mantan suamiku dulu itu sama mantan suamiku (berhubungan seks) sehari minimal 5 kali," ujarnya.
Barbie Kumalasari juga bercerita suaminya sekarang, Galih Ginanjar sering terheran dengan staminannya. Apalagi ia mengharuskan berhubungan intim setiap hari.
"Jadi pernah dia sampai bopak-bopak, lecet-lecet. Akhirnya dibetadine, dikasih antiseptik karena dia keperihan. Sedangkan aku pengen (hubungan intim) setiap hari, jadi kadang dia paksain atau pakai kondom," jelasnya.
Ia beranggapan frekuensinya berhubungan intim tersebut sebanding dengan kebiasaannya olahraga. Sehingga ia merasa wajar jika frekuensinya berhubungan intim hingga orgasme termasuk sangat sering karena menyesuaikan gaya hidupnya.
Baca Juga: Berhubungan Seks dengan Mantan, Ini Kata Pakar Seks
Tetapi, apakah hal tersebut normal? Melansir dari International Society for Sexual Medicine, ada banyak faktor yang memengaruhi frekuensi pasangan berhubungan intim. Mulai status hubungan, kesehatan dan usia.
Bagi pasangan baru mungkin akan memiliki frekuensi hubungan intim yang lebih sering dibandingkan pasangan yang sudah berumah tangga selama 10 tahun atau lebih.
Berdasarkan Survei Nasional Kesehatan dan Perilaku Seksual 2010 dari Kinsey Institute pun menunjukkan statistik yang berbeda antara pria dan wanita.
Hanya 2 persen pria lajang usia 18-24 tahun berhubunagn seks 4 kali atau lebih per minggu, lebih sedikit daripada wanita yang sekitar 5 persen.
Frekuensi hubungan seksual antara pria dan wanita itu akan turun seiring bertambahnya usia. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa ada wanita dan pria yang masih sering berhubungan intim meski sudah menginjak usia 50 tahunan.
Namun, riset ini juga menemukan bahwa pria dan wanita yang sering melakukan hubungans seks justru tidak lebih bahagia.
Para peneliti dari Universitas Carnegie Mellon melakukan penelitian terhadap 64 pasangan berusia 35-65 tahun. Setengah dari 64 pasangan itu diminta berhubungan intim sesering mungkin.
Hasilnya, pasangan yang diminta sering berhubungan intim tidak lebih bahagia dan tingkat kebahagiaannya menurun.
Nampaknya hubungan seksual terlalu sering membuat mereka kehilangan beberapa spontanitas dan kegembiraannya.
Artinya, kebahagiaan sebuah hubungan tidak harus berdasarkan banyaknya berhubungan intim, tetapi frekuensi memiliki hubungan seks yang memuaskan.
Dalam hal ini tidak hanya soal berhubungan seksual, tetapi juga komunikasi dan ikatan antara kedua pihak. Karena komunikasi tetap menjadi kunci utama sebuah hubungan yang hangat.