Stres Saat Hamil, Ibu Berpotensi Melahirkan Anak Lelaki yang Mandul

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 03 Juni 2019 | 14:42 WIB
Stres Saat Hamil, Ibu Berpotensi Melahirkan Anak Lelaki yang Mandul
Ilustrasi ibu hamil. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menemukan fakta baru yang cukup mengejutkan, bahwa seorang ibu yang mengalami stres saat hamil, jika ia melahirkan anak lelaki, kelak anak lelaki tersebut berpotensi mengalami masalah kesuburan atau kekurangan jumlah sperma.

Penelitian tersebut menemukan bahwa 63 persen lelaki yang ibunya mengalami setidaknya satu peristiwa kehidupan yang penuh tekanan selama kehamilan, memiliki kualitas sperma yang lebih buruk dan jumlah testosteron yang lebih rendah daripada lelaki yang ibunya mengalami kehamilan yang sehat dan baik-baik saja.

Dilansir dari laman The Independent, studi multi-generasi ini diterbitkan dalam jurnal kedokteran reproduksi Human Reproduction, melibatkan 2.804 perempuan dalam periode antara Mei 1989 hingga November 1991.

Para perempuan ini menyelesaikan kuesioner pada usia kehamilan 18 dan 34 minggu, yang mencakup pertanyaan tentang peristiwa kehidupan yang penuh tekanan selama empat bulan kehamilan sebelumnya.

Baca Juga: Sarankan Ibu Hamil Tak Memesan Kopi, Barista Ini Malah Dikritik Warganet

Peristiwa tersebut termasuk kematian kerabat dekat atau teman, perpisahan atau perceraian, atau masalah perkawinan, serta masalah dengan anak-anak mereka yang lain.

Dari 1.454 anak lelaki yang lahir dari perempuan yang menjadi responden studi ini, 643 di antaranya menjalani pemeriksaan ultrasonografi testis dan memberikan sampel air mani dan darah untuk analisis ketika mereka mencapai usia 20 tahun.

Temuan menunjukkan bahwa lelaki yang terpapar stres ibunya pada awal kehamilan memiliki jumlah sperma yang lebih rendah, lebih sedikit sperma yang bisa berenang dengan baik, dan kadar testosteron yang lebih rendah daripada mereka yang tidak terpapar stres saat di dalam kandungan.

Sementara itu, lelaki yang telah terpapar tiga atau lebih peristiwa kehidupan yang penuh tekanan selama awal kehamilan ibunya, memiliki rata-rata 36 persen pengurangan jumlah sperma dalam ejakulasi mereka.

Selain itu, penelitian menunjukkan penurunan 12 persen dalam motilitas sperma dan penurunan 11 persen kadar testosteron dibandingkan dengan lelaki yang tidak terpapar pada peristiwa kehidupan yang penuh tekanan selama periode itu.

Baca Juga: Ibu Hamil Disarankan Tidur Menyamping, Ini Alasannya

Peneliti senior studi yang adalah Profesor Kedokteran Reproduksi di University of Western Australia, Roger Hart, mengatakan, "Ini menunjukkan bahwa paparan ibu terhadap peristiwa kehidupan yang penuh tekanan selama awal kehamilan merupakan periode rentan untuk pengembangan organ reproduksi lelaki, dan mungkin memiliki efek penting seumur hidup pada kesuburan pria."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI