Ani Yudhoyono Demam Tinggi Sebelum Meninggal, Ternyata Ini Tanda Infeksi!

Senin, 03 Juni 2019 | 08:34 WIB
Ani Yudhoyono Demam Tinggi Sebelum Meninggal, Ternyata Ini Tanda Infeksi!
Momen kebersamaan SBY dan Ani Yudhoyono. (Instagram/@aniyudhoyono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum meninggal dunia, Ani Yudhoyono sempat masuk ke ruang ICU karena kondisi tubuhnya yang menurun.

Ani Yudhoyono mulai masuk ke ruang ICU pada Rabu (29/5/2019) sore dan itu kedua kalinya istri Susilo Bambang Yudhoyono ini masuk ICU selama menjalani pengobatan kanker darah di Singapura.

Wakil Ketua Umum Parta Demokrat, Syarief Hasan mengatakan kondisi tubuh Ani Yudhoyono menurun setelah mengalami demam tinggi secara mendadak.

"Ya, benar demam tinggi," kata Syarief di Jakarta, Kamis (30/5/2019).

Baca Juga: Tanda-tanda Penderita Kanker Semakin Dekat dengan Waktu Kematiannya

Ternyata demam tinggi pada pasien kanker seperti Ani Yudhoyono yang menderita kanker darah bisa menjadi pertanda kondisi serius.

Melansir dari Chemocare, demam tinggi bisa terjadi karena berbagai faktor pemicu, seperti radang penyakit, reaksi obat atau pertumbuhan tumor. Namun, demam tinggi pada penderita kanker bisa menjadi pertanda adanya infeksi dalam tubuh.

Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono menaburkan bunga di makam Ibu Ani Yudhoyono, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono menaburkan bunga di makam Ibu Ani Yudhoyono, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Hal itu karena penderita kanker yang menjalani kemoterapi cenderung berisiko mengalami infeksi akibat sel darah putihnya yang menurun.

Penderita kanker membutuhkan pemeriksaan biologis segera untuk mengetahui penyebab demam tinggi tersebut. Jika memang ditemukan adanya infeksi, maka bisa segera ditangani.

Apalagi pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah, infeksi harus segera ditangani sebelum menyebabkan komplikasi parah.

Baca Juga: Kenali 5 Jenis Kanker yang Paling Kecil Peluang Hidupnya, Ada yang 1 Persen

Menurut dr. Gaskins, dilansir dari clevelandclinic.com, pasien kanker yang mengalami demam tinggi harus segera ditangani oleh ahli onkologi untuk mendapatkan pemantauan intensif.

Ilustrasi perempuan sedang demam. (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan sedang demam. (Shutterstock)

Bagi pasien dalam kondisi sehat lalu mengalami demam disertai batuk dan flu mungkin tak akan jadi masalah besar yang membutuhkan pemantauan serius. Hanya saja, berbeda dengan pasien kanker. Mereka harus dalam pemantauan guna menemukan sumber infeksi dalam tubuh mereka serta mencegah paparan infeksi baru.

"Bagi pasien kanker dengan demam tinggi akan memerlukan evaluasi yang lebih intens untuk menemukan sumber infeksi dalam tubuh mereka," ujarnya.

Bahkan tim medis pun harus mengecek kondisi darah dan urin penderita kanker selama mengalami demam tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI