Suara.com - Ani Yudhoyono, istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggal dunia di National University Hospital Singapura, Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura.
Kabar meninggalnya Ani Yudhoyono akibat menderita kanker darah tentu menyisakan kesedihan mendalam pada keluarga, terutama Susilo Bambang Yudhoyono.
Seluruh masyarakat Indonesia pun turut berduka atas meninggalnya Ani Yudhoyono yang selama ini dikenal sebagai wanita tangguh dan pantang menyerah.
Seperti yang kita tahu Ani Yudhoyono telah berjuang melawan penyakit kanker darahnya selama 4 bulan sebelum meninggal dunia.
Baca Juga: Potret SBY Menangis Sesaat Setelah Ibu Ani Yudhoyono Meninggal Dunia
Kasus Ani Yudhoyono yang menderita kanker darah dan meninggal dunia juga turut menjadi perhatian serta kewaspadaan publik terhadap penyakit ganas tersebut.
Pasalnya, kanker darah yang diderita Ani Yudhoyono termasuk jenis penyakit yang sulit untuk dideteksi sejak awal.
Adapun berbagai faktor yang menyebabkan seseorang menderita kanker darah, salah satunya gaya hidup buruk seperti merokok.
Melansir dari cancercenter.com, merokok memang bukan penyebab langsung kanker darah. Tetapi, merokok meningkatkan seseorang menderita kanker darah jenis AML.
Berdasarkan analisis terbaru dilansir dari New York Times, merokok dapat meningkatkan seseorang menderita kanker darah hingga 30 persen.
Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Ani Yudhoyono Akibat Derita Kanker Darah
Hasil gabungan dari 15 studi yang meneliti 4,5 juta orang menunjukkan bahwa rokok menyumbang 14 persen dari kasus leukemia dewasa.
Selama ini orang mungkin hanya mengira rokok meningkatkan risiko kanker paru-paru. Dr. Ross Brownson, direktur pencegahan penyakit kronis di Departemen Kesehatan Missouri pun berusaha menjelaskan hubungan rokok dengan risiko leukemia.
Rokok memang bukan menjadi penyebab utama penyakit ini, tetapi ada sejumlah komponen lain yang menyebutkan rokok memicu kanker darah. Bahkan orang yang tidak merokok tetapi hidup di sekitar perokok pun bisa memiliki risiko yang sama.
Sebab, asap rokok mengandung benzena dan zat radioaktif yang bisa menyebabkan leukemia. Fakta ini juga telah dibuktikan dengan mencari tahu kebiasaan lama para penderita leukemia.
Hasilnya, sebagian besar dari penderita ternyata perokok maupun terpapar asap rokok. Studi ini lantas menyimpulkan bahwa rokok meningkatkan risiko kanker darah setidaknya 10 persen.