Kehangatan di Rumah Singgah kebaya
Selama 12 tahun mendirikan rumah singgah Kebaya, sudah sekitar 120 orang yang dirawat oleh Mami Vin. Banyak penderita HIV yang mampu bertahan hidup dan bekerja kembali. Tetapi, ada pula yang meninggal karena tak tertolong.
Salah satunya, Mak Onah (nama panggilan) seorang penderita HIV yang sudah sejak awal berada di rumah singgah Kebaya, sejak 2007 silam. Dalam pengamatan, Mak Onah terlihat cukup sehat itu juga berkat upaya Mami Vin yang berusaha memastikannya selalu minum obat.
"Ini Mak Onah dari 2007 sampai sekarang, penderita HIV juga. Tapi, kan terlihat sehat karena minum obat teratur," kata Mami Vin.
Baca Juga: Banyak Anak di Pakistan Terinfeksi HIV Akibat Malapraktik, Kenali Gejalanya
Selain Mak Onah, ada satu orang lagi yang menarik perhatian di rumah singgah Kebaya. Ia adalah seorang balita 2 tahun berinisial NR.
Kehadiran NR di dalam rumah Kebaya memberikan warna baru dan membawa kebahagiaan. Mami Vin sendiri sudah menganggap NR seperti cucunya sendiri, terlebih Mak Onah yang selalu merawatnya.
NR adalah seorang balita yang ditinggal oleh ibunya sejak usia 3 hari. Dahulu ibu NR adalah penderita HIV yang dirawat Mami Vin dan teman-temannya di rumah singgah Kebaya.
Setelah sehat, ibu NR mulai bekerja menghidupi dirinya sendiri. Tapi, tiba-tiba ia pergi dan kembali pulang dengan meninggalkan anaknya di Rumah Kebaya.
Beruntungnya, NR balita 2 tahun yang lahir dari seorang penderita HIV justru dinyatakan negatif HIV. NR terlihat sangat ceria dan disayang oleh orang-orang di dalam rumah singgah Kebaya.
Baca Juga: Oknum Dokter di Pakistan Lakukan Malapraktik, 400 Orang Terinfeksi HIV
"Dia salah satu anak yang ditinggal pergi oleh salah satu penghuni rumah Kebaya ini yang juga penderita HIV. Ya akhirnya kita yang merawat, sudah ditinggal dari usia 3 hari," kata Mami Rully, kerabat Mami Vin.