Sindrom Williams, Gangguan yang Buat Penderitanya Mencintai Semua Orang

Kamis, 30 Mei 2019 | 12:25 WIB
Sindrom Williams, Gangguan yang Buat Penderitanya Mencintai Semua Orang
Ilustrasi pengidap sindrom williams [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernah kah Anda bertemu dengan seseorang yang menganggap semua orang adalah temannya dan ia akan mencintai mereka tanpa syarat?

Inilah yang terjadi pada seseorang dengan sindrom Williams. Sebuah kelainan genetik yang menghapus hambatan sosial yang membuat pengidap menjadi sangat ramah dan mudah percaya terhadap orang lain, baik dikenal maupun tidak.

Berdasarkan NIH AS, Sindrom Williams merupakan gangguan perkembangan yang menyerang banyak bagian tubuh.

Kondisi ini ditandai dengan kecacatan intelektual ringan, sedang atau masalah belajar, karakteristik kepribadian yang unik, fitur wajah yang berbeda, dan masalah jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).

Baca Juga: Wanita Ini Bisa Tidur 22 Jam Sehari, Kenali Penyakit 'Sindrom Putri Tidur'

Anak kecil dengan sindrom Williams memiliki fitur wajah yang khas seperti dahi lebar, hidung pendek dengan ujung lebar, pipi penuh, dan mulut lebar dengan bibir penuh.

Nathan, pengidap sindrom Williams (Instagram/Williamssyndrome)
Nathan, pengidap sindrom Williams (Instagram/Williamssyndrome)

Tidak sedikit juga pengidap sindrom Williams ini memiliki masalah gigi seperti gigi kecil, gigi renggang, tidak teratur atau ompong.

Meski begitu, melansir The Health Journals, sindrom Williams ini sangat langka. Hanya memengaruhi sekitar 1 dari 10 ribu orang.

Ada banyak gejala dari sindrom ini. Namun yang paling jelas adalah karakter mereka yang selalu ramah, menarik dan sangat tertarik pada orang lain.

Pengidap sindrom ini mencintai, mempercayai hingga memperlakukan semua orang dengan sangat baik.

Baca Juga: Remaja Ini Alami Sindrom Langka Hingga Tidak Bisa Makan Berbulan-bulan

Tapi, di sisi lain umumnya mereka juga mempunyai masalah dengan kecemasan atau fobia yang disebut dengan attention deficit disorder (ADD).

Seringnya pengidap juga mempunyai penyakit kardiovaskular supravalvular aortic stenosis (SVAS). Ini adalah penyempitan pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.

Jika tidak ditangani dengan benar dan tepat, penyempitan aorta dapat menyebabkan sesak napas, nyeri dada, dan gagal jantung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI