Wanita Ini Alami Endometriosis dan Baru Ketahuan 16 Tahun Kemudian

Kamis, 30 Mei 2019 | 06:25 WIB
Wanita Ini Alami Endometriosis dan Baru Ketahuan 16 Tahun Kemudian
Ilustrasi perempuan sedang menstruasi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita menceritakan pengalamannya ketika menderita endometriosis yang dimulai sejak remaja.

Melansir Buzzfeed, wanita ini sudah merasakan tanda endometriosis sejak usia 17 tahun. Ia mengaku rasa sakitnya seperti ada pisau yang menikam di bagian perutnya.

Wanita yang tidak menyebutkan identitasnya ini juga mengalami mual serta pendarahan hebat.

Kemudian ia menceritakan kondisinya pada sang ibu. Ia dibawa ke dokter kandungan yang merekomendasikan dirinya untuk mengonsumsi pil KB.

Baca Juga: Alami Endometriosis, Perempuan Ini Selalu Dikira Hamil

Selama bertahun-tahun setelahnya, wanita ini mencatat tanda abnormal yang terjadi selama masa menstruasinya.

"Tidak sampai aku berusia 33 tahun, ketika aku memiliki gejala yang parah, aku menemukan seorang spesialis yang akhirnya mendiagnosisku dengan endometriosis," ujarnya.

Ilustrasi sakit perut, perut kembung, kram perut, maag. (Shutterstock)
Ilustrasi sakit perut, perut kembung, kram perut, maag. (Shutterstock)

Endometriosis adalah penyakit yang terjadi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim dan menempel pada organ lain seperti ovarium, kandung kemih, usus buntu, paru-paru, dan lain-lain, menyebabkan superstorm gangguan pada tubuh.

Diperkirakan 200 juta wanita usia reproduksi memiliki endometriosis secara global. Diperlukan waktu rata-rata 10 tahun untuk dapat didiagnosis, dan tidak ada obatnya.

"Perjalananku dengan endometriosis sulit. Selain mengetahui bahwa saku menderita penyakit ini, aku diberi tahu bahwa aku mandul ketika baru berusia awal tiga puluhan," sambungnya.

Baca Juga: Beda Nyeri Haid Gejala PMS dengan Endometriosis

Ternyata kemandulan ini disebabkan oleh penyakit yang dideritanya ini.

Lalu ia menjalani 3 operasi besar untuk mengangkat endometriosisnya itu. Tapi pada saat operasi terakhir, ia hampir mengalami gagal ginjal.

"Aku menjalani empat pengambilan telur untuk menyelamatkan sisa telur yang aku miliki. Kemudian saya melakukan fertilisasi in vitro, yang menghasilkan kelahiran putra saya tahun lalu."

"Itu adalah berkah terbesar dalam hidup saya, dan yang banyak orang dengan endometriosis dan infertilitas mungkin tidak pernah tahu."

Menurutnya, intervensi awal adalah kunci dari tingkat keparahan penyakit seseorang. Itulah sebabnya wanita ini menganjurkan untuk mencari perawatan yang tepat kala mengalami gejala abnormal.

"Semakin cepat orang muda dapat mengenali gejalanya, semakin cepat mereka mendapatkan perawatan yang tepat yang mungkin menyelamatkan mereka dari berbagai operasi yang mungkin atau mungkin tidak efektif, dan kemungkinan tidak pernah dapat memiliki bayi," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI