Suara.com - Mudik merupakan tradisi yang sudah dilakukan masyarakat Indonesia secara rutin jelang hari raya besar seperti lebaran. Nah, bagi Anda yang memiliki bayi dalam fase MPASI, tentu merasakan kerepotan bagaimana menyiapkan makanan bagi si kecil selama perjalanan mudik.
Disampaikan dr. Frieda Handayani, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, jika perjalanan mudik hanya berlangsung dua jam, maka Anda bisa menyiapkannya sebelum berangkat mudik. Menu MPASI rumahan, kata dr. Frieda, bisa bertahan dalam suhu ruang selama dua jam.
"Kalau mudiknya cuma dua jam, misalnya naik pesawat, itu bisa disiapkan dulu. Cuma batas waktu makannya hanya dua jam. Kalau lebih dari dua jam, takutnya sudah bercampur dengan bakteri," ujar dr. Frieda dalam temu media Bicara Gizi di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Jika dimungkinkan membawa lemari pendingin portable, maka MPASI yang mengandung daging, telur, atau ikan bisa dikonsumsi dalam 24 jam, sementara MPASI berupa sayur dan buah aman dikonsumsi dalam 48 jam.
Baca Juga: Banyak Pilihan Metode Pemberian MPASI, Mana yang Paling Terbaik?
"Segera pisahkan MPASI yang telah dimasak, dan jangan berkontak dengan alat makan seperti sendok yang telah digunakan. Pastikan pula suhu kulkas untuk penyimpanan MPASI di bawah 4 derajat celcius atau freezer di bawah 18 derajat celcius," imbuhnya.
Namun bila tidak yakin, dr. Frieda mengatakan bahwa MPASI fortifikasi bisa jadi alternatif. Menurut dr. Frieda, makanan bayi yang sudah difortifikasi atau dalam kemasan itu sudah mengikuti Codex atau diatur mengikuti kebutuhan gizi bayi.
"Kalau untuk sehari-hari di rumah, yang penting seimbangkan antara makanan rumahan dengan fortifikasi. Jangan diberi yang fortifikasi terus, karena sejak dini anak harus mengenal makanan rumahan," tandasnya.