Gila Shopping, Wanita Ini Donor Plasma Darah Setiap Minggu dan Raup 48 Juta

Rabu, 29 Mei 2019 | 09:30 WIB
Gila Shopping, Wanita Ini Donor Plasma Darah Setiap Minggu dan Raup 48 Juta
Ilustrasi perempuan melakukan donor plasma darah (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hampir semua wanita pasti suka shopping. Tetapi, shopping juga bisa membuat wanita melakukan berbagai hal di luar dugaan demi memenuhi keinginan mereka.

Sudah banyak kita dengan kisah wanita melakukan berbagai cara nekat meskipun menjatuhkan harga dirinya demi gaya hidup yang hedon.

Seperti wanita bernama Carisa Barker usia 20 tahun ini. Carisa rela mendonorkan plasma darahnya setiap dua kali seminggu demi memenuhi kebutuhannya shopping.

Carisa adalah seorang pelajar dan pengasuh paruh waktu yang sangat gila berbelanja atau disebut shopaholic.

Baca Juga: Awas, Sering Berbohong Bisa Bikin Darah Tinggi dan Picu Depresi

Melalui donor plasma setiap minggu sebanyak 2 kali itulah Carisa mendapat uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan belanjanya.

Dalam sebulan melakukan donor plasma darah, Carisa bisa mengantongi uang lebih dari Rp4 juta. Setelah setahun lebih rutin donor plasma darah, Carisa sudah mengantongi lebih dari Rp48 juta.

Carisa mengaku donor plasma darah inilah menjadi cara satu-satunya yang bisa dilakukan untuk mendapatkan uang dengan cepat dan mudah.

Ilustrasi donor plasma darah (Shutterstock)
Ilustrasi donor plasma darah (Shutterstock)

"Saya sangat merekomendasikan orang-orang yang kekurangan uang untuk berbelanja bisa menyumbangkan plasma darahnya dua kali seminggu," kata Carisa yang sudah kecanduan donor plasma darah dikutip dati Fox News.

Carisa pun menceritakan pertama kali melakukan donor plasma darah sudah bisa mengantongi Rp200 ribu hingga Rp700 ribu. Karena itu, ia menganggap ini perkejaan yang paling mudah.

Baca Juga: Ampuh Atasi Demam hingga Darah Tinggi, Ini Manfaat Minum Teh Kembang Sepatu

Ia juga mengaku mengetahui trik mendapatkan uang secara cepat dan mudah ini dari temannya. Sampai akhirnya Carisa tertarik mengikuti jejak temannya demi mendapat uang tambahan.

Carisa hanya membutuhkan waktu sekitar satu setangah jam untuk mendonorkan plasma darahnya. Proses donor atau plasmapheresis berlangsung dari mengeluarkan darah dari tubuh Carisa lalu memisahkannya dengan komponen lainnya di dalam tubuh.

Setelah plasma darah berhasil dipisahkan, komponen lain tersebut akan dikembalikan lagi ke dalam tubuh Carisa.

"Saya diajak oleh teman saya yang juga melakukannya. Dia membawaku satu kali ketika donor lalu saya tertarik mengikutinya. Mulai dari situ saya justru melakukannya sesering mungkin sedikitnya 2 kali seminggu," katanya.

Sebelum melakukan donor plasma darah ini pun Carisa sudah memastikan bahwa dirinya dalam kondisi baik untuk melakukan donor.

"Saya masuk dan hendak melakukan donor setelah keluar hasil bahwa saya tidak bertato atau tindikan. Mereka juga akan mengecek kondisimu, seperti tekanan darah dan suhu tubuh sebelum melangsungkan donor," ujarnya.

Carisa mengaku kebiasaannya donor plasma darah setiap minggu juga diketahui oleh kedua orang tuanya. Ia merasa kebiasaannya ini tidak akan memberikan risiko buruk apapun.

Salah satu cara Carisa untuk menjaga kondisi tubuhnya tetap sehat dengan makan banyak protein dan tetap terhidrasi sebelum melakukan donor plasma darah.

"Saya merasa ini tidak akan memberikan risiko kesehatan apapun dan orang tua saya tidak mempermasalahkannya. Terlebih plasma saya ini digunakan untuk membuat obat-obatan bagi penderita penyakit langka," jelasnya.

Selain itu, Carisa juga menceritakan berapa banyak kebutuhannya dalam sebulan untuk pergi berbelanja. Ternyata ia bisa menghabiskan Rp8.5 juta sebulan hanya untuk shopping.

"Saya seorang shopaholic dan saya berbelanja setiap hari jika saya bisa pergi. Saya biasanya pergi belanja 3-4 kali seminggu. Sekali pergi belanja, saya bisa menghabiskan sekitar Rp700 ribu," tandasnya.

Banyak teman-temannya yang memintanya berhenti pergi berbelanja agar tak terlalu sering donor plasma darah. Tetapi, Carisa merasa kesulitan jika harus berhenti berbelanja.

Ia mengaku akan berhenti dari semua kebiasaannya ini jika nanti tidak punya uang lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI