Suara.com - Seorang bocah berusia 13 tahun, Kacper Krauze mengalami koma selama 3 minggu setelah tenggelam di air dingin Sungai Eden di Cumbria.
Paramedis berhasil memulihkan kondisi jantung bocah tersebut saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Namun sayang, bocah tersebut jatuh koma.
Orang tuanya dan petugas medis pun telah melakukan segala upaya untuk membuat Kracper tersadar dari komanya. Hingga kemudian perawat di Newcastle's Freeman Hospital yang menanganinya meminta orang tua Krauze untuk membawa barang pribadi putranya ke rumah sakit.
Tak disangka, Kracper bangun setelah sang ibu, Wioletta menyemprotkan deodoran Lynx ke badannya. "Ini adalah keajaiban. Kami telah mencoba segalanya untuk membangunkannnya. Lalu seorang perawat menyarankan agar saya membawa perlengkapan mandi untuk membasuhnya," terangnya.
Baca Juga: Ternyata Ini yang Terjadi pada Otak dan Tubuh Orang Saat Koma
Wioletta pun tak menyangka setelah menyemprotkan deodoran Lynx, putranya segera membuka matanya. "Dia pasti ingat itu bau favoritnya," imbuhnya.
Ia menceritakan peristiwa bagaimana putranya bisa jatuh. Saat itu, suaminya Marek mendapatkan telepon yang mengabarkan Kacper jatuh dalam air.
Saat itu ia sedang bermain-main dengan saudaranya hingga ia terkejut dan jatuh ke dalam air yang saat itu sedang dingin. Wioletta dan Marek yang mendapat kabar itu pun langsung menuju lokasi kejadian.
Namun, mereka tak menemukan anaknya di dalam air. "Seseorang memanggil pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran melompat ke dalam sungai dan menariknya keluar." jelasnya.
Setelah menerima lima kejutan listrik untuk memicu jantungnya di helikopter, Kacper pun kemudian merespons. Orang tuanya yang putus asa lantas menghabiskan setiap hari di samping tempat tidur putranya yang mengalami koma.
Baca Juga: Dalam Kesadaran Rendah, Begini Cara Orang Koma Makan dan Minum!
Mereka terus mengobrol dan bermain musik untuk membangunkannya. Setelah kejaiban itu, Wioletta mengatakan akan selalu memakai deodoran dan menyebutnya sebagai 'jimat keberuntungan'.