Suara.com - Tak Cuma Korban Bencana, Relawan Juga Butuh Asupan Nutrisi yang Memadai
Ketika bencana alam terjadi, lazimnya bantuan datang dari berbagai penjuru, termasuk kedatangan para relawan yang akan membantu proses evakuasi korban bencana hingga pemulihan sarana dan infrastruktur di daerah tersebut. Tentu, seperti lazimnya manusia biasa, para relawan membutuhkan asupan makanan.
Dan di daerah bencana, para relawan membutuhkan asupan gizi yang semestinya sangat baik, karena pekerjaan mereka sangat berat dan kerap kali melampaui beban kerja di masa normal. Apalagi di daerah terdampak bencana, para relawan kerap kali bekerja tak kenal lelah dan tak ingat waktu.
Disampaikan Shanty Dewi Nurhayani, anggota Indonesian Chef Association (ICA), untuk menghindari agar kelelahan itu tidak berubah menjadi sakit, relawan membutuhkan asupan gizi yang seimbang selain tentunya istirahat yang cukup. Namun faktanya di lapangan, asupan makanan bagi relawan kerap kali terabaikan.
Baca Juga: 5 Nutrisi yang Hilang dari Diet Vegan dan Cara Mengatasinya
“Ketika berada di daerah bencana, memang makanan yang tersedia untuk relawan kondisinya ala kadarnya, yang penting ada. Ini yang kurang baik karena bisa berdampak pada kesehatan para relawan maupun masyarakat korban bencana yang sangat memerlukan makanan bergizi,” ujar Dewi dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Selasa (28/5/2019).
Untuk itu ICA, yang bernaung di bawah Kementerian Pariwisata, anggotanya kerap terjun ke lokasi bencana alam untuk membantu organisasi, baik pemerintah, sosial maupun swasta untuk mengelola dapur umum yang digelar berbagai institusi tersebut. Tujuannya agar asupan nutrisi bagi korban bencana sekaligus relawan terjaga dengan baik.
“Kami memberikan saran panduan menu yang cocok untuk daerah tersebut sesuai dengan selera lokal dengan kandungan gizi yang baik, cara pengolahan dan peralatan yang diperlukan untuk memasak dalam jumlah besar hingga ke manajemen higienitas dapur umum, agar kebersihan dan kesehatan selalu terjaga dari bahan baku hingga makanan jadi,” imbuhnya.
Salah satu pihak yang kerap bekerja sama ICA, kata Dewi adalah Tim Reaksi Cepat PLN. Menurut data yang dikutip dari Departemen Corporate Communication & CSR PT PLN (Persero), TRC PLN yang diinisiasi oleh Direksi PLN tersebut, memiliki misi kemanusiaan dalam dua bentuk, yakni melakukan pencarian dan penyelamatan korban bencana di wilayah berair dan daerah berketinggian, serta penyediaan dapur umum.
Dewi sendiri sangat kagum dengan TRC PLN, sebab, selain memiliki tenaga relawan yang sangat berdedikasi dan sepenuh hati membantu korban bencana alam, juga sekaligus tak ragu sedikitpun menggelontorkan bahan pangan terbaik untuk para korban bencana, termasuk untuk tenaga relawan dari berbagai badan pemerintah maupun swasta.
Baca Juga: Siapkan Tubuh Anda untuk Puasa Dengan Nutrisi Ini Sambut Ramadan
“TRC PLN benar-benar menginginkan makanan bernutrisi lengkap dan dengan rasa yang sesuai dengan cita rasa lokal daerah tersebut. Ini membuat kami kagum dengan komitmen TRC PLN yang sepenuh hati," ujar Dewi.
Aspek nutrisi pun wajib terpenuhi di setiap sajian TRC PLN. Dalam sepaket nasi bungkus atau nasi kotak TRC PLN, wajib terdiri dari 3 unsur karbohidrat, sayuran dan protein. Ekkado alias telur bercampur daging berbalut tepung gurih, sapi lada hitam, balado ikan, ayam seraton, sayur capcay, dan aneka tumisan kerap disajikan TRC PLN.
"Jadi dalam satu paket sajian TRC PLN harus ada nasi, sayur, ayam atau daging dan tahu atau tempe. Wajib itu, agar kebutuhan nutrisi korban bencana dan tenaga relawan terpenuhi,” tandas Dewi.