Selain itu, ajak anak untuk turut serta dalam proses berbelanja, memasak, dan menyiapkan menu buka puasa. Dilansir dari laman Family Doctor, hal ini biasanya membuat anak cenderung lebih bersemangat untuk makan.
Supaya Si Buah Hati tetap mau makan makanan sehat, cobalah menyiapkan menu kesukaannya dengan lebih kreatif. Misalnya, memotong sayur beraneka warna dalam bentuk-bentuk yang lucu agar lebih menggugah selera.
3. Minum susu saat sahur dan buka puasa
Susu sapi adalah salah satu sumber protein yang bagus untuk memenuhi kebutuhan gizi anak selama bulan puasa. Selain membantu memberikan energi agar anak kuat berpuasa, susu juga mengandung nutrisi lain yang menunjang tumbuh kembang Si Buah Hati.
Sebaiknya, pilihlah produk susu yang mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan anak seperti:
Baca Juga: Temuan Menarik, Puasa Ramadan Efektif Cegah Diabetes
-Kalsium, membantu mempertahankan kepadatan tulang dan gigi
-Zat besi, mencegah dan mengatasi anemia yang muncul akibat kekurangan zat besi
-Zink, menjaga daya tahan tubuhnya agar tetap aktif di bulan puasa agar anak tetap kuat dan sehat selama berpuasa, berikan susu saat sahur dan buka puasa atau sebelum anak tidur.
4. Perhatikan tanda dan gejala Si Buah Hati kekurangan nutrisi atau cairan
Jika anak baru belajar berpuasa, biasanya ia akan terlihat lemas dan tak bergairah. Namun, ketika Si Buah Hati terlihat terus lemas, Anda perlu berhati-hati. Bisa jadi hal itu menandakan anak kekurangan nutrisi atau cairan (dehidrasi).
Baca Juga: Puasa Hari Ke-22, Jawa Timur Diprediksi Cerah Berawan
Hal ini sangat mungkin terjadi terlebih jika anak misalnya hanya makan dan minum sedikit saat sahur tetapi terlalu aktif berkegiatan. Untuk memudahkan mengenalinya, berikut berbagai gejala yang muncul saat anak dehidrasi dan kekurangan gizi: