Para peneliti menemukan ketika pasien lelah, mereka menjadi lebih sulit untuk mengkategorikan gambar, dan sel-sel otak mereka mulai melambat.
"Kami tertarik untuk mengamati bagaimana kurang tidur mengurangi aktivitas sel otak," kata pemimpin penulis studi Yuval Nir, seorang peneliti tidur di Universitas Tel Aviv di Israel.
"Tidak seperti reaksi cepat yang biasa, neuron merespons dengan lambat, menembak lebih lemah dan transmisi mereka berlangsung lebih lama dari biasanya."
Selain itu, para peneliti menemukan kurang tidur mempengaruhi beberapa area otak lebih dari yang lain. Daerah otak yang mengalami aktivitas sel otak yang lamban juga menunjukkan aktivitas otak yang biasanya terlihat ketika seseorang tertidur.
Baca Juga: Sering Begadang Hingga Larut Malam, Risikonya Kematian Dini
"Fenomena ini menunjukkan bahwa daerah-daerah tertentu dari otak pasien sedang tertidur, menyebabkan penyimpangan mental, sedangkan bagian otak lainnya terjaga dan berjalan seperti biasa," kata Fried.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Meidicine ini menunjukkan, kekurangan tidur mengganggu kemampuan neuron di otak untuk mengodekan informasi dan menerjemahkan input visual menjadi pemikiran sadar.
Misalnya ketika seorang pengemudi yang kurang tidur melihat seorang pejalan kaki melangkah di depan mobilnya, mungkin dibutuhkan waktu lebih lama bagi pengemudi untuk menyadari apa yang dilihatnya karena "tindakan melihat pejalan kaki melambat di otak pengemudi yang sudah terlalu lelah," kata Nir.
Para peneliti membandingkan efek kurang tidur dengan efek mengemudi dalam keadaan mabuk.
"Kurang tidur memberikan pengaruh yang sama pada otak kita dengan minum terlalu banyak," kata Fried.
Baca Juga: Bahaya Mandi Air Dingin Setelah Begadang
"Namun tidak ada standar hukum atau medis untuk mengidentifikasi pengemudi yang kelelahan di jalan dengan cara yang sama kita menargetkan pengemudi yang mabuk."