Derita Penyakit Kehamilan, Wanita Ini Muntah 50 Kali Sehari Selama 9 Bulan

Minggu, 26 Mei 2019 | 09:15 WIB
Derita Penyakit Kehamilan, Wanita Ini Muntah 50 Kali Sehari Selama 9 Bulan
Ilustrasi ibu hamil yang muntah hinggal 50 kali karena menderita suatu penyakit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hannah Dalton, seorang wanita dari Inggris ini menceritakan pengalaman kehamilannya yang luar biasa karena menderita suatu penyakit.

Ia didiagnosis menderita hiperemesis gravidarum (HG) yang membuat tubuhnya sangat lemah selama 9 bulan kehamilan.

Pada 6 bulan pertama kehamilannya, Hannah tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya. Lalu 3 bulan terakhir kehamilannya, Hannah mulai bisa beraktivitas menggunakan bantuan kursi roda.

Selain itu, penyakitnya juga membuat Hannah selalu muntah sebanyak 50 kali sehari selama 9 bulan kehamilan.

Baca Juga: Dulu Idap Anoreksia, Wanita Ini Anggap Kehamilannya Sebagai Penyelamat

Bukan muntah orang hamil biasa, Hannah muntah dengan bau menyengat dan suara aneh selama masa kehamilannya.

Kondisinya yang selalu muntah 50 kali per hari karena menderita HG itulah membuat kehamilannya dinyatakan kurang gizi oleh tim medis.

Ilustrasi ibu hamil sedang sakit (Shutterstock)
Ilustrasi ibu hamil sedang sakit (Shutterstock)

Bukti fisik bahwa Hannah kekurangan gizi selama kehamilan juga terlihat dari rambutnya yang rontok.

"Dalam sehari saya bisa muntah sebanyak 50 kali atau lebih dari satu ember. Berguling-guling membuatku muntah. Bahkan baunya sangat menyengat dan itu sangat memengaruhi kondisiku," ujar Hannah Dalton dikutip dari Daily Mail.

Hannah Dalton masih mengingat betul seberapa perjuangannya mempertahankan kehamilannya selama 9 bulan.

Baca Juga: Ini Manfaat Konsumsi Kacang di Trimester Pertama Kehamilan

"Saya hanya bisa beraktivitas menggunakan kursi roda setelah 6 bulan hanya terdiam di kasur hingga saya lupa cara bergerak secara normal. Rambut saya rontok karena saya kekurangan gizi, kondisi ini membuat saya selalu terbayang-bayang," paparnya.

Tetapi, sekarang kondisi Hannah sudah semakin membaik. Setelah melahirkan anaknya, Hannah sudah tidak pernah lagi merasakan muntah-muntah hebat dan sebagainya.

Bahkan anak dalam kandungan Hannah pun lahir dalam keadaan sehat dan tidak terkena dampak dari penyakitnya selama kehamilan 9 bulan.

"Aku senang bisa melewati 9 bulan itu dan melahirkan bayi yang sehat," ujarnya.

Ilustrasi bayi yang baru dilahirkan (Shutterstock).
Ilustrasi bayi yang baru dilahirkan (Shutterstock).

Perlu dipahami bahwa hiperemesis gravidarum memang suatu penyakit yang menimbulkan gejala muntah berlebihan selama masa kehamilan.

Tidak ada data pasti seberapa banyak wanita hamil yang mengalami kondisi seperti ini. Tetapi, lebih dari 2/3 wanita hamil mengalami penyakit ini dan akan membaik pada minggu ke-14.

Jika gejala masih dirasakan lebih dari 14 minggu, para ahli menyatakan bahwa kondisi itu terkait dengan perubahan hormon di dalam tubuh selama kehamilan.

"Bagian tersulit saya menderita penyakit itu selama masa kehamilan, saya tidak bisa merawat anak pertamaku Elizabeth yang berusia 3 tahun. Aku tidak bisa mengantar dan menjemputnya, membuat makanan, mengajaknya bermain dan lainnya," ujarnya.

Beruntungnya, anggota keluarga Hannah yang lain mau mengulurkan tangan merawat anaknya sekaligus mengontrol kondisi kesehatannya.

Pada 3 bulan terakhir kehamilan pun Hannah memilih konsumsi banyak permen dan es hingga datang hari persalinan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI