Gunakan Kelebihannya, Wanita Tunanetra Ini Bisa Deteksi Kanker Payudara

Sabtu, 25 Mei 2019 | 06:35 WIB
Gunakan Kelebihannya, Wanita Tunanetra Ini Bisa Deteksi Kanker Payudara
Ilustrasi kanker payudara. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker payudara adalah kanker yang paling sering didiagnosis di antara wanita di sebagian besar negara di seluruh dunia. Ada lebih dari 2 juta kasus kanker payudara tahun lalu.

Oleh karena itu, setiap perempuan sudah sepantasnya menjadi waspada terhadap perkembangan kanker mematikan ini.

Pemeriksaan kanker dapat dilakukan sendiri maupun melalui bantuan tenaga medis, seperti perempuan-perempuan dari Kolombia ini.

Perempuan di Cali, Kolombia, telah dilatih untuk bisa membantu sang dokter mendeteksi kanker payudara pada tahap awal. Menariknya, semua perempuan pembantu dokter ini adalah tunanetra.

Baca Juga: Pil KB Tingkatkan Risiko Kanker Payudara dan Kanker Serviks? Ini Faktanya!

Mereka bisa mendeteksi kanker payudara pada pasien karena mempunyai sensivitas yang tinggi di ujung jari mereka.
Sehingga mereka lebih bisa merasakan nodul atau pertumbuhan jaringan abnormal di bagian payudara.

Perempuan kampanye melawan kanker payudara. [shutterstock]
Perempuan kampanye melawan kanker payudara. [shutterstock]

"Orang dengan gangguan penglihatan memiliki peningkatan sensivitas," tutur kata Luis Alberto Olave, seorang ahli bedah dan koordinator proyek Hands Save Lives di rumah sakit San Juan de Dios, Cali.

"Ada rasa sentuhan yang lebih besar," sambungnya.

Seorang dokter bernama Frank Hoffman asal Jerman telah mengembangkan metode pemeriksaan payudara berbiaya rendah ini.

Ia memanfaatkan tenaga para perempuan tunanetra serta yang mempunyai gangguan penglihatan lainnya.

Baca Juga: Makan Kedelai Bantu Penderita Kanker Payudara Terhindar dari Osteoporosis

"Wanita yang melakukan pemeriksaan sendiri dapat merasakan tumor yang 2cm dan lebih besar. Dokter biasanya menemukan tumor antara 1cm dan 2cm, sedangkan penguji yang tunanetra bisa menemukan benjolan antara 6mm dan 8mm," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI