Suara.com - Mungkin Anda masih asing dengan sebutan garpefruit karena di Indonesia buah ini sangat jarang ditemukan. Grapefruit merupakan jenis jeruk yang di dalamnya berwarna oranye terang dan terasa asam.
Buah jenis jeruk ini sangat kaya akan nutrisi, antioksidan dan serat. Membuat grapefruit ini menjadi salah satu buah citrus tersehat.
Melansir Healthline, dalam penelitian grapefruit juga memiliki manfaat kesehatan yang kuat, termasuk penurunan berat badan dan pengurangan risiko penyakit jantung.
Walau begitu, ternyata ada fakta lain terkait grapefruit, yaitu tidak memakannya bersamaan dengan konsumsi obat karena mempunyai risiko berbahaya.
Baca Juga: Atasi Penuaan, Ilmuwan Kembangkan Obat untuk Lawan Sel Zombie
Berdasarkan laman BBC, hal ini ditemukan pada 1989, ketika seorang dokter sedang mempelajari efek alkohol pada obat tekanan darah tertentu.
Dia menggunakan jus grapefruit untuk menyamarkan rasa alkohol, tetapi ternyata jus grapefruit itu sendiri meningkatkan aktivitas obat tekanan darah 3 kali lipat.
Sedangkan sekarang telah diketahui bahwa buah sitrus ini juga akan bereaksi pada lebih dari 100 obat-obatan.
Alasannya, grapefruit mengandung senyawa kimia yang disebut furanocoumarin.
Furanocoumarin ini memblokir enzim yang memecah obat di hati sebelum mereka mencapai suplai darah 'utama' untuk tubuh. Ini berarti konsentrasi dalam darah beberapa obat dapat mencapai tingkat yang sangat berbahaya.
Baca Juga: Pakai Obat Tetes Mata dan Telinga Bisa Membatalkan Puasa?
Untuk mengetahuinya, berikut beberapa obat yang akan bereaksi terhadap buah grapefruit yang dilansir dari laman resmi NHS UK.