Halusinasi Hingga Sering Curiga, Ciri Utama Gangguan Jiwa Skizofrenia

Jum'at, 24 Mei 2019 | 17:10 WIB
Halusinasi Hingga Sering Curiga, Ciri Utama Gangguan Jiwa Skizofrenia
Ilustrasi pasien skizofrenia. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Halusinasi Hingga Sering Curiga, Ciri Utama Gangguan Jiwa Skizofrenia

Sering mengalami halusinasi akhir-akhir ini? Bisa jadi Anda mengalami gejala skizofrenia.

Disampaikan Direktur Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan (RSJSH) Grogol, dr Laurentius Panggabean, Sp.KJ, MKK, halusinasi adalah salah satu gejala skizofrenia.

Skizofrenia sendiri merupakan kondisi di mana pikiran seseorang mengalami kekacauan karena kurangnya senyawa kimia pada otak yang dapat dipicu oleh berbagai hal.

Baca Juga: BPN Klaim Prabowo Menang 80 Persen, TKN Jokowi: Jangan-jangan Halusinasi

"Orang dengan skizofrenia melihat sesuatu seperti terbelah, pikiran, suara hati, hidup dalam fantasinya. Banyak yang tidak memahami ini, menganggap dibuat-buat, sedang cari perhatian, dan sebagainya padahal memang ini suatu gangguan," ujar dr Laurentius dalam talkshow memperingati Hari Skizofrenia di RSJSH Grogol, Jumat (24/5/2019).

Ia menambahkan orang dengan skizofrenia umumnya mengalami halusinasi. Kondisi ini bisa berupa mendengarkan bisikan halus atau melihat bayangan-bayangan yang mungkin tidak mampu dilihat orang pada umumnya.

Selain halusinasi, orang dengan skizofrenia umumnya sering curiga dan meyakini sesuatu tanpa alasan yang jelas.

"Halusinasi itu kumpulan persepsi. Persepsi itu kan bagaimana tubuh kita menerjemahkan sesuatu. Misalnya kita dengar suara hati kan di dalam hati, tapi untuk orang skizofrenia dia nendengar suara hatinya itu di telinga. Isinya yang jelek-jelek. Jadi suatu keyakinan keliru meskipun sudah diyakinkan bukan itu," imbuhnya.

Dalam bentuk lain, gejala skizofrenia juga bisa merujuk pada kondisi di mana seseorang memiliki tingkat percaya diri yang terlalu tinggi. Seseorang bisa meyakini bahwa lawan jenis menyukai dirinya meski kenyataannya tidak.

Baca Juga: Chef Restoran Campur Narkoba ke Makanan, Konsumen Alami Halusinasi

Ilustrasi lelaki menderita skizofrenia. [Shutterstock]
Ilustrasi lelaki menderita skizofrenia. [Shutterstock]

"Misalnya bilang ke semua orang kalau si anu suka sama saya. Dia ada hubungan dengan saya. Meyakini itu betul, padahal tidak ada. Jadi halusinasi bentuknya bisa berbeda-beda," imbuhnya.

Dr Laurentius mengimbau masyarakat yang mengalami perubahan dalam hidupnya agar mempertimbangkan kondisi kejiwaannya. Menurut dia perubahan ini umumnya dapat dilihat dari penilaian orang lain.

"Ketika kita bisa bersosiasilasi terus nggak bisa bersosialisasi. Tadinya bisa tidur jadi nggak bisa tidur. Bisa makan jadi nggak bisa makan. Menganggap teman, istri, suami biasa-biasa sekarang curiga terus. Kita mungkin nggak menyadari. Tapi yang bisa mleihat perubahan itu orang lain," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI