"Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi makanan ultra-diproses dengan cepat dapat mendorong peningkatan beban kanker dalam beberapa dekade mendatang," simpul para peneliti.
Studi ini jauh dari definisi definitif tentang makanan olahan dan kanker. Tidak bisa dikatakan makanan ultra-olahan adalah penyebab kanker.
Ada juga faktor lain disamping mengonsumsi makanan ultra-proses yang berkaitan dengan risiko kanker.
Misalnya mereka lebih cenderung merokok, kurang aktif, mengonsumsi lebih banyak kalori secara keseluruhan.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Kaitan Mendengkur dengan Kanker pada Perempuan
Banyak langkah hati-hati diungkapkan tentang penelitian ini, tetapi para ahli mengatakan diet sehat atau pola makan yang sehat adalah solusi terbaik.
Tetapi mereka mengatakan temuan itu perlu "dikonfirmasi oleh studi skala besar" lainnya dan penelitian diperlukan untuk menentukan apa yang mungkin ada di balik kaitan itu.