Studi: Pasangan Bahagia Lebih Ingin Punya Banyak Anak dan Keluarga Besar

Kamis, 23 Mei 2019 | 18:50 WIB
Studi: Pasangan Bahagia Lebih Ingin Punya Banyak Anak dan Keluarga Besar
Ilustrasi keluarga bahagia [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian menemukan, pasangan yang bahagia lebih punya banyak anak daripada yang tidak.

Peneliti menunjukkan, pria dan wanita yang ceria, puas dengan kehiduan mereka atau mempunyai tujuan yang kuat dalam diri mereka cenderung mempunyai keluarga yang lebih besar.

Menurut mereka, kemungkinan alasannya adalah karena mereka merasa siap untuk mengambil langkah selanjutnya dalam hidup, untuk terikat dalam sebuah hubungan.

Hubungan ini akan semakin kuat ketika mereka mempunyai anak pertama, sebuah perasaan bahagia saat menjadi orang tua dan perasaan optimis untuk masa depan.

Baca Juga: Studi : Buat Pasangan Bahagia Bisa Bikin Umur Lebih Panjang

Melansir Daily Mail, para peneliti yang berasal dari Amerika Serikat mengalanisis data kebahagiaan pasangan dalam 2 survei yang besar.

Survei pertama melibatkan 500 pengacara yang ditanya tentang kepuasan hidup dan keadaan sebanyak dua kali dalam kurun waktu 10 tahun, tetapi secara terpisah.

Mereka yang awalnya menjawab 'sangat puas' cenderung memiliki banyak anak dalam 10 tahun kemudian.

Ilustrasi keluarga di mobil. [Shutterstock]
Ilustrasi keluarga di mobil. [Shutterstock]

Lalu mereka melakukan survei kedua, yang melibatkan hampir 5000 orang dari seluruh Amerika Serikat.

Survei kedua ini juga menemukan bahwa keceriaan, kepuasan hidup dan kepekaan terhadap tujuan, dikaitkan dengan peluang yang lebih besar untuk memiliki anak di tahun-tahun berikutnya.

Baca Juga: Pasangan Bahagia Tidak Posting Kemesraan di Media Sosial?

Menariknya, dalam kedua analisis, kaitannya melemah setelah satu anak lahir.

Hal ini, menurut Journal of Positive Psychology, kemungkinan karena isu realistis yang berhubungan dengan pola asuh berpengaruh terhadap kesejahteraan kognitif dan optimisme pada keinginan untuk memiliki tambahan anak'.

Para peneliti yang berasal dari Universitas Texas A&M menambahkan, pengaruh kebahagiaan justru jauh melebihi faktor-faktor lainnya, seperti pendapatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI