Suara.com - Tom Ray, merupakan seorang lelaki yang sehat dan bugar sebelum dirinya menderita sepsis saat usia 38 tahun pada 1999 silam.
Ia dulu mempunyai karir sukses sebagai seorang pegawai bank dan sedang dalam proses mendirikan bisnis bersama istrinya yang sedang hamil, Nic. Sayangnya saat itu ia tetiba jatuh sakit.
Lelaki yang sekarang sudah berusia 57 tahun ini didiagnosis mengidap sepsis, yang diduga penyebabnya adalah luka di gusinya yang dikombinasikan degan infeksi dada. Penyakit ini menyebabkan muntah dan demam tinggi.
Melansir CDC, Sepsis merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang infeksi secara tidak terkendali.
Baca Juga: Mulanya Hanya Luka Kecil di Tangan, Pria Ini Ternyata Alami Sepsis
Tanpa perawatan yang tepat waktu, sepsis ini dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ.
Penyebabnya adalah semua jenis infeksi bakteri, jamur atau virus. Tapi ada faktor lain yang kemungkinan besar menyebabkan sepsis.
1. Penumonia
2. Infeksi pada sistem pencernaan (yang meliputi organ-organ seperti lambung dan usus besar)
3. Infeksi ginjal, kandung kemih dan bagian lain dari sistem kemih
4. Infeksi aliran darah (bakteremia)
Jika sepsis berlanjut menjadi syok septik, tekanan darah turun secara dramatis. Ini dapat menyebabkan kematian, menurut Mayo Clinic.
Sepsis dapat berkembang menjadi syok septik ketika perubahan tertentu dalam sistem peredaran darah, sel-sel tubuh dan bagaimana tubuh menggunakan energi menjadi lebih abnormal.
Baca Juga: Bocah Ini Terkena Sepsis setelah Mencoba Sepatu Tanpa Kaus Kaki
Syok septik lebih mungkin menyebabkan kematian daripada sepsis.
Sama halnya dengan kebanyakan penyakit lainnya, sepsis juga memunculkan beberapa gejala.
Seperti berbicara cadel, menggigil hebat atau nyeri otot, tidak buang air kecil dalam sehari, sesak napas berat, serta kulit berbintik atau berubah warna.
Bagi orang yang berusia 65 tahun ke atas, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, anak-anak di bawah satu tahun dan orang yang mempunyai kondisi medis kronis (punya penyakit diabetes, penyakit paru-paru, kanker dan penyakit ginjal), lebih berisiko terkena sepsis.
Untuk kasus Ray, ia harus kehilangan kedua tangan dan kakinya akibat sepsis yang dideritanya.
Pemulihannya merupakan proses yang panjang dan melelahkan, yang melibatkan bertahun-tahun operasi plastik.
Dia harus belajar berjalan, mengemudi, dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan kaki palsu.
"Segala sesuatu telah hilang dari ingatanku dan aku harus mempelajari kembali semua tentang masa laluku," tutur Ray yang kehilangan ingatannya setelah koma.
Sama halnya dengan kebanyakan penyakit lainnya, sepsis juga memunculkan beberapa gejala.
Seperti berbicara cadel, menggigil hebat atau nyeri otot, tidak buang air kecil dalam sehari, sesak napas berat, serta kulit berbintik atau berubah warna.
Bagi orang yang berusia 65 tahun ke atas, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, anak-anak di bawah satu tahun dan orang yang mempunyai kondisi medis kronis (punya penyakit diabetes, penyakit paru-paru, kanker dan penyakit ginjal), lebih berisiko terkena sepsis.