Salah satu gejala yang paling mudah dikenali adalah tidur dengan durasi waktu panjang yang terjadi secara berulang dalam 1 bulan.
Melansir dari tuck.com, gangguan tidur ini biasanya muncul di masa remaja dan mereda dengan sendirinya. Artinya, lamanya durasi tidur dan frekuensinya akan berkurang seiring bertambahnya usia.
Rata-rata dibutuhkan 8-14 tahun seorang penderita mengatasi penyakitnya sindrom putri tidur atau sindrom sleeping beauty ini.
Meski begitu, ada obat-obatan khusus yang bisa membantu meredakan rasa kantuk akibat sindrom sleeping beauty ini.
Baca Juga: Hotel Penuh, Pria Ini Tidur Mengambang di Kolam Renang Selama 7 Jam
Salah satunya amfetamin, obat ini sering digunakan oleh penderita sindrom sleeping beauty dan 40 persen orang telah membuktikan manfaatnya dalam menahan rasa kantuk.
Ada pula litium, dalam jurnal Brain membuktikan litium memiliki tingkat respons yang lebih tinggi dibandingkan amfetamin.
Bahkan obat ini bisa menghentikan sindrom sleeping beauty kambuh lagi seiring bertambahnya usia.Tetapi, semua pengobatan ini juga tak akan bekerja maksimal bagi penderita sleeping beauty jika tidak ada pengawasan dan penanganan yang tepat dari orang-orang sekitar.