Suara.com - Peringati Hari Preeklampsia Sedunia, Yuk Bun Lakukan 5 Tes Ini.
Tanggal 22 Mei setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Preeklampsia Sedunia. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang preeklampsia dan tanda-tanda bahaya untuk menghindari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa ini.
Preeklampsia adalah suatu kondisi yang meliputi tekanan darah tinggi yang tiba-tiba dan pembengkakan selama kehamilan. Pembengkakan pada dasarnya terlihat di wajah, tangan, dan kaki.
Kondisi ini ditandai oleh hipertensi, protein dalam urin, pandangan kabur, sesak napas, muntah, gangguan fungsi hati, penurunan trombosit dalam darah. Ada berbagai penyebab di balik preeklampsia yang melibatkan kerusakan pada pembuluh darah, aliran darah ke uterus yang tidak mencukupi, masalah sistem kekebalan tubuh, dan faktor genetik.
Baca Juga: Waspada! Stres pada Ibu Hamil Bisa Picu Kelahiran Prematur hingga Keguguran
Untuk perawatannya, ibu hamil biasanya diresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah, mencegah kejang, dan untuk meningkatkan fungsi trombosit dan hati.
Bagimana dokter bisa mengetahui jika ibu hamil mengalami kondisi ini? Berikut beberapa tes untuk mendiagnosis preeklampsia pada ibu hamil seperti mengutip Thehealthlife.
Tes hipertensi
Seorang ibu hamil dengan tekanan darah di atas 140/90 mm dianggap abnormal pada kehamilan. Ini bisa menjadi salah satu tanda preeklampsia.
Tes deteksi proteininuria
Baca Juga: Tentang Preeklamsia, Kondisi yang Diduga Jadi Penyebab RA Kartini Meninggal
Jika protein terdeteksi dalam urin berada dalam jumlah yang tinggi, ibu hamil tersebut mungkin menderita preeklampsia.
Tes darah
Ini dilakukan untuk mengetahui status ginjal dan fungsi hati.
Ultrasonografi (USG) janin
Dokter akan terus memantau perkembangan bayi untuk mengetahui apakah mereka tumbuh secara normal. Pada ibu hamil yang preeklampsia, biasanya hal tersebut akan terlihat pada kondisi bayi mereka ketika melakukan USG.
Tes non-stres
Ini dilakukan untuk memeriksa detak jantung bayi ketika mereka bergerak. Jika detak jantung meningkat 15 detak selama setidaknya 15 detik sebanyak dua kali di setiap 20 menit, itu berarti semuanya normal. Di luar itu, ada masalah terhadap kandungan ibu hamil tersebut.