Ide tersebut sebagaimana hobinya sebelum masuk ke rumah sakit jiwa. Hartono mengatakan, dirinya sempat menjadi pembalap motor.
"Dulu sempat menjadi pembalap, saya sempat terjatuh dan mengalami luka-luka di tangan dan kaki," terang Hartono.
Ketua Panitia Kegiatan, dr Adriesti Herdaetha, Sp.KJ menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran bahwa skizofrenia itu juga manusia.
Maka kalau sebagai orang normal sudah sewajarnya peduli terhadap keberadaan mereka.
Baca Juga: Hasil Tes Kejiwaan, Lelaki yang Duduki Alquran Idap Skizofrenia Paranoid
"Dalam rangka Hari Skizofrenia Sedunia, kami mengadakan pekan peduli Skizofrenia. Dengan kepedulian kita, mereka juga bisa menjadi orang yang berguna," jelas Etha.
Menurutnya, selama ini di masyarakat sudah ada stigma bahwa seorang dengan Skizofrenia tidak bisa apa-apa dan menjadi korban pasung.
Maka dari itu, Etha berharap, dengan adanya pekan peduli Skizofrenia ini muncul kepedulian terhadap keberadaan orang yang menderita skizofrenia, di mana, mereka mengalami gangguan jiwa berat.
"Tujuan kita adalah membangkitkan kepedulian terhadap penderita skizofrenia. Kegiatan ini bukan bukan untuk pasiennya, tapi orang-orang di sekitarnya. Agar lebih peduli terhadap keberadaan mereka," pungkasnya.
Kontributor : Ari Purnomo
Baca Juga: 5 Fakta Penting Skizofrenia yang Masih Disalahpahami