Wabah Flu Mematikan Kembali Ancam Australia, Pemerintah Serukan Vaksinasi

Selasa, 21 Mei 2019 | 11:08 WIB
Wabah Flu Mematikan Kembali Ancam Australia, Pemerintah Serukan Vaksinasi
Mutasi virus membuat wabah flu menjadi mematikan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wabah Flu Mematikan Kembali Ancam Australia, Pemerintah Serukan Vaksinasi

Otoritas kesehatan Australia kembali mendesak warganya untuk melakukan vaksin flu menjelang pertengahan tahun.

Di Queensland, tercatat ada 25 jiwa melayang akibat flu dan ada korban yang masih berusia 20 hingga 30 tahun.

Virus influenza diketahui dapat bermutasi setiap tahun, dan jenis tahun ini terbukti sangat mematikan.

Baca Juga: Cegah Flu di Musim Hujan dengan Vaksin Influenza

Untuk itu, pemerintah setempat mengatakan sangat penting untuk melakukan vaksin flu setiap tahun agar tubuh kebal terhadap strain flu yang mungkin akan menyebabkan wabah.

Dilansir News.com.au, dokter di Australia juga mengatakan secara statistik, ancaman flu mematikan akan meningkat sehingga mendesak orang-orang untuk segera melindungi diri mereka.

"Musim flu sangat bervariasi, tahun lalu kami melihat musim yang relatif ringan, jadi kami rasa kita akan melihat musim flu yang lebih buruk tahun ini. Ada lebih banyak kasus flu tahun ini, sekitar tiga setengah kali lebih banyak daripada yang kami perkirakan. Kita belum memasuki musim flu tetapi kami kira musim akan segera tiba, jadi sangat penting bagi orang untuk mendapatkan vaksinasi sekarang," kata Kepala Pejabat Kesehatan, Dr Jeannette Young.

Puncak musim flu di Queensland biasanya berlangsung dari Juli hingga Oktober.

Lelaki sedang menderita influenza atau flu. (Shutterstock)
Lelaki sedang menderita influenza atau flu. (Shutterstock)

Dr Young juga mengatakan semua orang memiliki risiko terkena flu.

Baca Juga: Cegah Influenza dengan Berkumur Antiseptik, Efektifkah?

"Orang-orang yang sangat sehat dan bugar juga dapat mengalami komplikasi, itu sebabnya semua orang harus benar-benar mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksin," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI