Suara.com - Aktivitas bayi di dalam rahim ibunya adalah misteri yang harus dilirik orang tua. Kita tahu bahwa bayi dapat bergerak di dalam rahim dan kita akan senang saat merasakan tendangannya. Namun, banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya janin di dalam rahim juga bisa menangis.
Janin menangis? Ya, rupanya hal ini berhubungan dengan cara janin menghadapi dunia luar sebelum mereka dilahirkan ke dunia.
Menurut sebuah penelitian yang dilansir dari Parenting.firstcry.com, janin berusia 16 minggu dengan telinga yang masih berkembang di rahim ibunya ditemukan bisa merespons suara.
Studi ini juga mengungkapkan janin merespons dengan menendang ketika mereka diajak bicara dan disentuh.
Baca Juga: Dipukuli Suami, Wanita Hamil Keguguran hingga Janinnya Jatuh
Umumnya, mereka akan bereaksi terhadap rangsangan yang terletak di luar rahim, seperti cahaya, suara, gerakan yang dilakukan sang ibu hingga tekanan dari dalam rahim.
Janin juga bisa bergerak, terkejut, buang air kecil, dan bahkan melakukan jungkir balik.
Pada minggu kedua puluh atau 5 bulan, janin sudah tahu gerakan pernapasan, menggerakkan rahangnya untuk membuka, menggigilkan dagunya dan memperpanjang lidahnya. Pada saat ini dia bahkan dapat menelan.
Lalu pada awal minggu ke dua puluh empat atau 6 bulan, bayi menjadi mampu menghasilkan suara tangisan dan merespons suara bising di lingkungan luar.
Janin menggunakan tangisan sebagai cara komunikasi dan untuk menunjukkan ketidaksenangan mereka.
Baca Juga: Sempat Kena Cacar, Kartika Putri Khawatir dengan Kondisi Janin
Bayi Anda yang belum lahir mungkin menangis untuk menyampaikan rasa laparnya, kelelahan, ketakutan, atau hanya untuk memberi tahu Anda bahwa ia perlu dipeluk.