Risiko kanker ditentukan berdasarkan ambang batas yang ditetapkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Berdasarkan proyeksi mereka, risiko terkena kanker paru-paru, kanker kepala dan serviks, dan limfoma Hodgkin di semua pekerja meningkat hingga 100 kali setelah 20 tahun terpapar bahan kimia tersebut.
Para ilmuwan memperingatkan, paparan yang terlalu lama memiliki efek yang mirip dengan bekerja di kilang minyak atau garasi yang berisiko terkena kanker lambung, kerongkongan, dan paru-paru karena paparan asbes.
Namun, para peneliti telah mencatat bahwa ini tidak menimbulkan bahaya bagi pelanggan.
"Itu tergantung pada berapa banyak waktu yang dihabiskan seseorang berada di lingkungan yang terpapar bahan-bahan kimia tersebut. Berbeda dengan pekerja, pelanggan hanya beberapa waktu saja berada di lingkungan berbahan kimia berbahaya, sedang pekerja berjam-jam dalam sehari. Tidak mengkhawatirkan bagi pelanggan kecuali mereka memiliki alergi tertentu,” jelas Motonya seperti dilansir Nextshark, Rabu (15/5/2019).