Suara.com - Kota Tsagaannuur yang terletak di dekat perbatasan antara Mongolia dan Rusia, baru-baru ini ditutup setelah kematian pasangan karena makan daging mentah dan organ-organ marmut yang terinfeksi wabah.
Melansir dari Washington Post, beberapa orang Mongolia percaya bahwa makan jeroan dan daging marmut yang tidak dimasak itu sangat baik untuk kesehatan.
Suami-istri itu dilaporkan memakan ginjal, kantung empedu, dan perut makhluk itu, yakni sejenis tupai besar yang ditemukan di wilayah tersebut.
Ariuntuya Ochirpurev dari Organisasi Kesehatan Dunia di Ulaanbaatar, Mongolia mengatakan keduanya menderita kegagalan organ yang disebabkan oleh wabah septikemia.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Boyolali, Satu Orang Meninggal Tertabrak Mobil
Wabah septikemia sendiri menyebabkan demam, menggigil, kelemahan ekstrim, sakit perut, syok, dan kemungkinan pendarahan ke dalam kulit dan organ lain. Kulit dan jaringan lain juga dapat berubah menjadi hitam dan mati.
Pasangan itu meninggalkan empat anak mulai dari usia 9 bulan hingga 14 tahun. Menurut Ochirpurev, 118 orang yang melakukan kontak dengan pasangan itu kini semuanya diisolasi dan diobati dengan antibiotik.