Angka Kematian Ibu Pasca-Melahirkan di Amerika Serikat Meningkat

Senin, 13 Mei 2019 | 15:36 WIB
Angka Kematian Ibu Pasca-Melahirkan di Amerika Serikat Meningkat
Ilustrasi seorang ibu melahirkan (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angka Kematian Ibu di Amerika Serikat Meningkat.

Banyak orang berpikir, setelah persalinan, seorang perempuan sudah berada dalam tahap aman, khususnya untuk kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan. 

Namun sayangnya, sebuah laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) ada hal yang sangat besar dan negatif bisa terjadi pada tubuh perempuan, bahkan setahun setelah mereka melahirkan.

Banyak ibu juga berpendapat, ini bisa berlangsung lebih lama.

Baca Juga: Depresi Pasca-melahirkan, Ibu Ini Dihantui 10 Kali Ketakutan Anaknya Mati

Inilah yang menurut peneliti menjadi penyebab kematian terkait kehamilan. Masih dalam laporan tersebut, sekitar 700 perempuan meninggal di AS karena kehamilan dan melahirkan setiap tahun.

Penyebabnya beragam, 31 persen meninggal selama kehamilan, 36 persen meninggal selama persalinan atau pada minggu pertama pascapersalinan, dan 33 persen meninggal di beberapa waktu pada tahun pertama setelah mereka melahirkan. Dan sebenarnya, sekitar 60 persen dari kematian itu dapat dicegah.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mendefinisikan kematian terkait kehamilan terjadi karena komplikasi dari kehamilan atau persalinan. 

Pendarahan hebat dan emboli adalah penyebab utama kematian selama persalinan. Pada minggu pertama pascapersalinan, pendarahan hebat, tekanan darah tinggi dan infeksi adalah penyebab kematian yang paling umum.

Otot jantung yang melemah menyebabkan sebagian besar kematian yang terjadi selanjutnya pada beberapa waktu di tahun pertama setelah seorang perempuan melahirkan. 

Baca Juga: Tidak Sadar Hamil, Perempuan ini Melahirkan Tiba-tiba?

Kehamilan dan persalinan membebani jantung dan sistem peredaran darah, meningkatkan volume darah hingga 50 persen. Perempuan dengan kondisi jantung ini yang dikenal membutuhkan perawatan khusus dan berjaga-jaga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI