Heboh di Singapura, Ini Cara Penularan, Gejala dan Pencegahan Cacar Monyet

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 13 Mei 2019 | 12:44 WIB
Heboh di Singapura, Ini Cara Penularan, Gejala dan Pencegahan Cacar Monyet
Monkeypox atau cacar monyet. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Cara Penularan, Gejala dan Pencegahan Cacar Monyet
Di sisi lain, Dr Michael Jacobs mengatakan cacar monyet tidak mudah menyebar dan risiko penularan ke masyarakat luas sangatlah rendah.

Dr Nick Phin, wakil direktur Layanan Infeksi Nasional di PHE juga membenarkan pernyataan tersebut. Ia menambahkan bahwa cacar monyet tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang.

Untuk gejala awal yang bisa terjadi pada pasien cacar monyet meliputi demam, sakit kepala, dan munculnya pustula atau bintik merah di sekujur tubuh.

Dilansir dari WHO, masa inkubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) cacar monyet biasanya dari 6 hingga 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari.

Baca Juga: Hamil, Kartika Putri Stres Malah Kena Cacar Air

Infeksi dapat dibagi menjadi dua periode:

1. Periode Invasi (0-5 hari)
Pada periode ini, penderita biasanya mengalami demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot) dan asthenia intens (kekurangan energi).

2. Periode Erupsi kulit (1-3 hari setelah munculnya demam).
Di saat periode ini berlangsung, ruam sering muncul di wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lain.

Beberapa pasien mengalami limfadenopati berat (kelenjar getah bening yang membengkak) sebelum munculnya ruam yang merupakan ciri khas monkeypox dibandingkan dengan penyakit serupa lainnya.

Ilustrasi beberapa ekor monyet. [Shutterstock]
Ilustrasi: Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan penemuan penderita cacar monyet yang dialami seorang lelaki asal Nigeria yang tiba di negara tersebut pada 28 April, dan dinyatakan positif terjangkit virus tersebut pada 8 Mei 2019. [Shutterstock]

Untuk diketahui, kondisi ini pertama kali terlihat pada monyet yang digunakan untuk penelitian pada 1958. Kemudian, muncul laporan kasus pertama penyakit cacar monyet terjadi di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Lalu di Amerika Serikat pada 2003 dan Inggris pada September 2018.

Baca Juga: Kartika Putri Terkena Cacar Air Saat Hamil Muda, Begini Kondisinya!

Cacar monyet biasanya terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan hewan, biasanya hewan pengerat atau manusia yang terinfeksi virus.

Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terbuka akibat luka, saluran pernapasan, mata, hidung dan mulut.

Penularan dari orang ke orang dapat terjadi jika seseorang menggunakan tempat tidur atau handuk dari orang yang terinfeksi, kontak langsung, atau terkena batuk atau bersin dari penderita.

Untuk mencegah penularan virus cacar monyet dianjurkan untuk menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan sebelum dan setelah makan, serta pastikan mengonsumsi makanan sehat agar terhindar dari ancaman berbagai penyakit, termasuk cacar monyet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI