Suara.com - Benarkah Prosedur Pembesaran Mr P Bisa Sebabkan Komplikasi Parah?
Banyak lelaki ingin mengubah ukuran penis mereka menjadi lebih besar dan panjang. Berbagai cara dilakukan, baik dengan prosedur bedah dan non-bedah.
Namun, tahukah Anda jika menurut penelitian, ternyata usaha ini sebenarnya tidaklah bekerja, bahkan malah membawa Anda pada risiko kesehatan yang tinggi.
Menurut sebuah ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Sexual Medicine Reporting, mayoritas perawatan ini bukan hanya tidak efektif, tetapi dapat menyebabkan komplikasi parah, seperti mati rasa permanen, kelainan bentuk penis, pemendekan dan disfungsi ereksi.
Baca Juga: Liburan di Singapura, Pamela Safitri Terpukau Tanaman Berbentuk Mr P
Sebagian besar lelaki juga tidak puas dengan hasil setelah perawatan, kata penelitian tersebut.
Tinjauan sistemik dilakukan oleh tim ahli urologi di rumah sakit King's College di London dan peneliti di Institute of Psychiatry, Psychology and Neuroscience di King’s College London.
Para peneliti memasukkan 17 studi dalam ulasan, yang menilai total 1.192 lelaki, yang telah menjalani perawatan non-bedah atau bedah untuk meningkatkan ukuran penis mereka. Studi dengan kurang dari 10 kasus dikeluarkan dari ulasan.
Dalam penelitian tersebut, prosedur non bedah termasuk ekstender, injeksi untuk meningkatkan ketebalan dan perangkat vakum, yang juga digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi banyak digunakan.
Sedangkan intervensi bedah paling populer dalam penelitian adalah sayatan suspensory ligament (teknik augmentasi penis), cangkok jaringan dan pembongkaran penis.
Baca Juga: Lelaki Harus Waspada, 5 Faktor yang Bisa Bikin Ukuran Mr P Mengecil!
Seluruh perawatan ini dapat menelan biaya hingga £ 40.000 atau serupa dengan 57 jutaan bila dilakukan secara pribadi. Beberapa tersedia di National Health Service (NHS), Inggris tetapi hanya untuk alasan klinis, yaitu untuk memperbaiki trauma tubuh, daripada yang kosmetik.