Ditemukan Kasus Cacar Monyet di Singapura, Ini yang Dilakukan Pemkot Batam

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 12 Mei 2019 | 20:53 WIB
Ditemukan Kasus Cacar Monyet di Singapura, Ini yang Dilakukan Pemkot Batam
Ilustrasi: Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan penemuan penderita cacar monyet yang dialami seorang lelaki asal Nigeria yang tiba di negara tersebut pada 28 April, dan dinyatakan positif terjangkit virus tersebut pada 8 Mei 2019. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mengantisipasi penularan virus cacar monyet, setelah otoritas Singapura mengumumkan penemuan penderita penyakit itu di negara tersebut.

"Saya sudah berbincang dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), untuk menyiagakan alat pendeteksi panas tubuh, sebagai langkah antisipasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusumarjadi di Batam, Minggu (12/5/2019) dilansir Antara.

Ia menyatakan, dengan alat itu, maka suhu tubuh setiap warga negara Indonesia dan asing yang baru memasuki wilayah Batam akan dipindai. Bila diketahui suhunya tinggi, melebihi batas normal, maka akan langsung dievakuasi untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Hamil, Kartika Putri Stres Malah Kena Cacar Air

Dan bila diduga yang bersangkutan menderita cacar monyet, maka akan langsung dibawa ke ruang isolasi di RS Badan Pengusahaan Batam atau RS Umum Daerah Embung Fatimah.

"Untuk kewaspadaan umum setiap RS yang curiga ada gejala cacar, ambil darah. Di BPLTKS bisa," kata dia.

Ilustrasi cacar monyet. (Shutterstock)
Ilustrasi cacar monyet. (Shutterstock)

Tidak hanya itu, bila seorang penumpang kapal dicurigai mengidap cacar Singapura, maka seluruh penumpang kapal harus ikut di karantina.

"Karena penularannya melalui kontak langsung. Masa inkubasi 5-7 hari baru terlihat gejalanya," kata dia.

Gejala cacar monyet sama dengan cacar lainnya, antara lain demam dan gangguan pernapasan.

Baca Juga: Kartika Putri Terkena Cacar Air Saat Hamil Muda, Begini Kondisinya!

Menurut dia, yang membuat penyakit itu berbahaya adalah radang pernafasan. "Cacarnya sama, virusnya sama," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan warga Batam untuk menghindari bepergian ke Singapura, agar terhindar dari penularan virus itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI