Suara.com - Remaja Korban Bullying Rentan Alami Depresi dan Kurang Tidur
Bullying menjadi salah satu tindakan agresi yang bisa memberikan dampak besar bagi para korbannya, Terutama pada anak-anak dan remaja.
Bahkan, sebuah penelitian mengungkap, remaja yang mengalami bullying di dunia maya lebih mungkin menderita kurang tidur dan depresi.
Dalam salah satu dari beberapa studi yang dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara cyberbullying dan kualitas tidur, tim peneliti dari University at Buffalo meneliti hubungan antara bullying di dunia maya dan depresi di antara lebih dari 800 remaja.
Baca Juga: UGM: Kematian Petugas Pemilu Diduga karena Kelelahan hingga Depresi
"Korban bullying di internet dan media sosial adalah bentuk unik dari viktimisasi sebaya dan masalah kesehatan mental yang muncul di kalangan remaja yang merupakan penduduk asli digital," kata Misol Kwon, seorang mahasiswa PhD dari University at Buffalo, dilansir The Health Site.
Hampir 15 persen siswa sekolah menengah di Amerika Serikat (AS) melaporkan mereka mengalami bullying di dunia maya, kata Kwon. Pada tingkat yang parah, depresi dapat menyebabkan kinerja sekolah terganggu, hubungan yang rusak atau bahkan bunuh diri.
Menurut Kantor Kesehatan Remaja AS, hampir sepertiga dari remaja mengalami gejala depresi. Selain perubahan pola tidur, gejalanya termasuk cepat marah yang berkelanjutan, emosi tidak stabil dan penarikan sosial.
"Memahami hal ini, peneliti mendukung kebutuhan untuk menyediakan pendidikan kebersihan tidur dan pencegahan risiko, juga intervensi untuk anak-anak yang diperlakukan dengan buruk yang menunjukkan tanda-tanda dan gejala depresi," tambah Kwon.
Studi ini dijadwalkan akan dipresentasikan pada konferensi "SLEEP 2019" di Texas dari 8-12 Juni 2019.
Baca Juga: Bacakan Buku untuk Bayi Bantu Cegah Ibu Alami Depresi Pasca Melahirkan