Melatih Kesabaran Anak Itu Penting, Ini 3 Kunci Utamanya

Kamis, 09 Mei 2019 | 07:00 WIB
Melatih Kesabaran Anak Itu Penting, Ini 3 Kunci Utamanya
Ilustrasi melatih anak untuk sabar. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

2. Percayalah bahwa anak bisa mengendalikan sikapnya

Cara melatih kesabaran anak kuncinya adalah berikan kepercayaan kepada anak. Yakinlah bahwa anak bisa bertanggung jawab. Hal ini juga perlu latihan. Bisa dimulai dengan cara-cara sederhana. Misalnya, saat anak mengambil buku di lemari dan menaruhnya sembarangan, minta anak untuk mengembalikan buku ke lemari. Minta anak melakukan apa yang Anda mau dengan sabar dan jangan lupa kontak mata.

Berikan contoh sesering mungkin pada anak. Misal, saat anak menjatuhkan makanannya ke lantai sebagai bentuk protes. Tunjukkan kepada anak untuk mengembalikan makanan yang berceceran di lantai ke atas meja. Tunjukkan caranya dan biarkan anak melanjutkan prosesnya.

Mengajarkan disiplin bisa membangun pemahaman bahwa segala sesuatu itu butuh proses. Kalau mau mejanya rapi kembali, ia harus sabar ketika berusaha memunguti makanan yang dijatuhkan.

Baca Juga: Ibu dan Anak Bunuh Diri, Diduga karena Tak Punya Uang buat Lebaran

Ajarkan anak mengenai batasan, namun tunjukkan pula cinta Anda saat melatih mental anak. Anak butuh cinta dan juga butuh ketegasan. Kalau anak hanya mendapatkan cinta tanpa belajar adanya batasan dari perilakunya, anak akan menjadi bos kecil yang kurang peka.

3. Menanggapi anak dengan penuh kesabaran

Orangtua juga harus bersabar untuk mengajari anak kesabaran. Misal, saat Anda sedang di dapur memasak telur untuk sarapan, si kecil meminta tisu. Jelaskan secara perlahan, bahwa Anda akan mengambil tisu dalam beberapa menit lagi.

Saat Anda sedang sibuk melakukan aktivitas, dan anak meminta sesuatu, tunjukkan kepada anak apa yang sedang Anda lakukan dan minta ia melakukan hal yang sama. Cara ini akan membuat anak memahami dan belajar bahwa ia harus menunggu, sekaligus juga melatih anak untuk tidak merengek saat meminta sesuatu.

Dengan menanggapi perilaku anak secara tenang, Anda sedang mengajarkan anak bahwa ia bukan satu-satunya pusat perhatian. Dengan begitu anak memahami bahwa ada hal lain di luar dirinya yang juga harus diperhatikan.

Baca Juga: Mendongeng untuk si Kecil Mampu Tingkatkan Bonding Time Ibu dan Anak

Dengan melakukan hal di atas, anak pun terlatih untuk tidak memaksakan keinginannya, belajar menunggu saat meminta sesuatu kepada orangtuanya yang sedang melakukan hal lain. Mengajarkannya kesabaran akan sangat baik untuk tumbuhkembangnya hingga dewasa lho. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI