WHO: Bayi Diberikan Susu Formula, Risiko Obesitas Meningkat

Rabu, 08 Mei 2019 | 14:28 WIB
WHO: Bayi Diberikan Susu Formula, Risiko Obesitas Meningkat
Ilustrasi air susu ibu dalam botol. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Di Inggris kami memiliki tingkat menyusui terendah di dunia, dengan delapan dari sepuluh perempuan berhenti menyusui sebelum waktunya," kata Ashmore.

Terlepas dari temuan itu, hanya sekitar satu persen ibu di Inggris menyusui anak mereka selama setidaknya enam bulan tanpa menggunakan botol, angka terbaru dari Unicef menunjukkan.

Ilustrasi bayi minum susu formula. (Shutterstock)
Ilustrasi bayi minum susu formula. (Shutterstock)

Pada tahun 2018, sebuah laporan oleh Public Health England (PHE) mengungkapkan bahwa jumlah perempuan yang menyusui bayinya enam hingga delapan minggu setelah melahirkan juga telah menurun.

Hanya 42,7 persen ibu menyusui bayi mereka ketika berusia enam minggu, menurut data terbaru pada 2017-2018.

Baca Juga: KPAI Minta Bayi dan Anak Gempa Lombok Tak Diberi Susu Formula

Ia juga mengklaim bahwa bayi yang disusui lebih kecil kemungkinannya untuk menderita diabetes atau menjadi kelebihan berat badan ketika mereka tumbuh dewasa.

Para ibu juga mendapat manfaat dengan memiliki ikatan yang lebih kuat dengan anak mereka dan memiliki risiko rendah terkena kanker payudara dan ovarium, osteoporosis, diabetes dan penyakit kardiovaskular.

WHO merekomendasikan agar para ibu menyusui bayinya selama enam bulan pertama kehidupan, setelah itu mereka dapat mulai makan makanan padat, sambil terus dengan menyusui.

Bahkan, WHO tidak menetapkan batas usia menyusui, namun mendorong ibu untuk melakukannya sampai anak mereka berusia sekitar dua tahun.

Baca Juga: ASI Tak Keluar, Jangan Buru-buru Kasih Bayi Susu Formula

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI