Puasa, Inilah Perubahan yang Terjadi di Dalam Tubuh

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 07 Mei 2019 | 14:35 WIB
Puasa, Inilah Perubahan yang Terjadi di Dalam Tubuh
Ilustrasi perempuan puasa. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puasa Ramadan mewajibkan seluruh umat muslim menahan haus dan lapar sejak Subuh hingga matahari terbenam. Tidak makan dan minum selama belasan jam, adakah pengaruhnya terhadap sistem kerja tubuh?

Dalam rilis dari Hello Sehat yang diterima Suara.com, secara teknis, tubuh dikatakan masuk ke dalam fase puasa saat sudah melewati delapan jam dari waktu makan terakhir. Pada jangka waktu itu, usus telah selesai melakukan tugasnya untuk menyerap berbagai macam nutrisi dari makanan yang terakhir kita santap.

Dalam keadaan normal, glukosa yang sudah dipecah disimpan di dalam hati dan otot. Glukosa ini berfungsi sebagai sumber energi utama. Selain glukosa, tubuh juga memecah lemak sebagai sumber energi apabila glukosa telah habis digunakan.

Ketika puasa, glukosa yang tersimpan di hati dan otot tersebut akan dipecah pertama kali untuk menjadi energi sehingga kita bisa beraktivitas. Setelah cadangan glukosa di kedua tempat tersebut habis, barulah tubuh akan memecah lemak sebagai sumber energi.

Baca Juga: Suka Cita Non Muslim di Kampung Tua, Berburu Takjil Bersama yang Berpuasa

Selama bulan Ramadan, puasa berlangsung seelama 13-14 jam. Waktu ini tepat merupakan jadwal pergantian tubuh untuk mengganti proses pemecahan glukosa ke pemecahan lemak sebagai sumber energi. Hal ini tentu akan berpengaruh pula pada penurunan berat badan sekaligus kadar kolesterol dalam darah.

Lalu, apa yang akan terjadi pada organ tubuh kita saat puasa? Simak penjelasannya di bawah ini.

Mulut
Puasa membuat kita tidak mendapatkan asupan air selama lebih dari 10 jam. Berterimakasihlah kepada kelenjar air liur di mulut yang tetap bekerja, sehingga kita terhindar dari mulut kering. Hal ini juga yang akan membantu kita untuk terhindar dari masalah bau mulut.

Lambung
Saat puasa, lambung juga tak diisi makanan selama belasan jam. Pada waktu ini, produksi asam lambung akan menurun untuk mencegah terjadinya pengikisan dinding lambung oleh asam. Dengan begitu, lambung dapat terhindar dari iritasi. Justru menyehatkan bagi orang yang suka sakit maag, kan?

Liver
Saat puasa, organ hati akan bekerja dengan cara membantu pemecahan glukosa yang disimpan di hati. Dengan begitu, tubuh tetap mendapatkan energi untuk melakukan berbagai aktivitas.

Baca Juga: Buka Puasa di Tengah Kemacetan? Perhatikan Kondisi Bekal di Kabin

Kantung empedu
Selama puasa, cairan empedu akan menjadi lebih pekat. Hal ini berguna untuk persiapan pemecahahan lemak ketika nanti seseorang berbuka puasa.

Pankreas
Pankreas merupakan penghasil hormon insulin yang berfungsi untuk memecah glukosa dalam darah. Selama puasa, pankreas akan berhenti memproduksi insulin. Sebagai gantinya, tubuh akan memerintahkan liver untuk melakukan pemecahan glukosa yang tersmpan di dalam organ hati.

Usus kecil
Karena hanya sedikit makanan yang masuk, maka proses penyerapan nutrisi di usus halus pun akan berhenti. Usus hanya akan bergerak normal setiap empat jam.

Usus besar
Karena terbatasnya asupan cairan yang masuk, maka penyerapan air di usus besar pun dikontrol. Dengan begitu, keseimbangan cairan dalam tubuh tetap terjaga.

Nah, itulah yang terjadi di dalam tubuh ketika kita berpuasa selama sebulan penuh. Agar tubuh senantiasa sehat selama puasa, pastikan asupan makanan dan cairan selalu seimbang. Perhatikan apa yang Anda santap saat sahur, karena itu sangat penting dalam menentukan kelancaran menjalankan ibadah puasa. Selamat berpuasa dengan sehat!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI