Studi Ungkap Makan Nasi Bantu Cegah Obesitas, Ini Penjelasan Ahli

Vika Widiastuti Suara.Com
Sabtu, 04 Mei 2019 | 06:20 WIB
Studi Ungkap Makan Nasi Bantu Cegah Obesitas, Ini Penjelasan Ahli
Ilustrasi nasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat menjalani diet, beberapa orang mungkin akan mengurangi makan nasi. Namun, studi baru-baru ini mengatakan, makan nasi sebenarnya membantu menurunkan berat badan. lho kok bisa?

Dilansir HiMedik dari The Star via World of Buzz pada Jumat (3/5/2019), para ahli mengungkapkan dalam sebuah penelitian yang mencakup 136 negara yang orang-orangnya mengikuti diet berbasis beras Jepang dan Asia, lebih kecil mengalami obesitas dibanding dengan orang yang tinggal di negara yang tidak banyak makan nasi.

Para peneliti juga mengungkapkan bahwa diet rendah karbohidrat dengan rendah konsumsi beras untuk strategi penurunan berat badan, memiliki sedikit efek pada obesitas.

"Konsumsi beras 50g per hari per orang dapat menyebabkan tingkat obesitas menurun di seluruh dunia sebesar satu persen, yaitu dari 650 juta orang dewasa menjadi 643,5 juta," terang peneliti utama, Prof Tomoko Imai yang berasal dari Doshisha Women's College of Liberal Arts.

Baca Juga: Gara-gara Tidur Pakai Lensa Kontak, Kornea Mata Wanita Ini Dimakan Bakteri

Ilustrasi nasi (Pixabay/Hans)
Ilustrasi nasi (Pixabay/Hans)

Prof Imai melanjutkan, pengamatan menunjukkan tingkat obesitas di negara-negara yang makan nasi sebagai makanan pokok, rendah.

"Oleh karena itu, makanan Jepang atau makanan gaya Asia berbasis nasi dapat membantu mencegah obesitas," imbuhnya.

Menurutnya, beras sebenarnya rendah lemak. Serat, nutrisi, dan senyawa tanaman yang ditemukan dalam beras juga membantu seseorang merasa kenyang setelah makan dan mencegah makan berlebihan.

“Prevalensi obesitas secara signifikan lebih rendah di negara-negara dengan pasokan beras yang lebih tinggi bahkan setelah mengendalikan indikator gaya hidup dan sosial ekonomi," terangnya.

Baca Juga: Perawatan Pakai Krim Dokter Bikin Ketergantungan, Benarkah?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI