Suara.com - Saat tidur, beberapa orang mungkin lupa mencopot lensa kontak yang dikenakannya. Padahal hal ini bisa berdampak buruk bagi mata.
Seperti yang dialami oleh seorang wanita yang kornea matanya dimakan bakteri akibat tidur menggunakan lensa kontak. Kasus ini dibagikan oleh dokter spesialis mata dari Vita Eye Clinic, Amerika Serikat, yang menanganinya.
Diposting akun Facebook Vita Eye Clinic pada Senin (29/4/2019) lalu, unggahan tersebut telah menyedot perhatikan bahkan telah dibagikan sebanyak 295 ribu kali hingga berita ini diturunkan.
Dalam postingan tersebut, dokter spesialis mata mengatakan, bakteri tersebut secara eksplosif menggeroti kornea mata pasien hanya dalam beberapa hari.
Baca Juga: Perawatan Pakai Krim Dokter Bikin Ketergantungan, Benarkah?
"Pseudomonas (bakteri, -red) merupakan penyebab morbiditas okular dan karakteristiknya dengan cepat menyebabkan kebutaan permanen. Bakteri secara eksplosif menggerogoti kornea pasien dalam hitungan hari meninggalkan nekrosis putih pekat (jaringan mati).
"Saya memulai menangani pasien dengan tetes antibiotik dan baru-baru ini menggunakan steroid untuk mengurangi jaringan parut permanen. Meski kondisi pasien mengalami peningkatan, ia kemungkinan akan kehilangan beberapa persen penglihatan setelah perawatan," tulisnya dilansir HiMedik dari World Of Buzz.
Dokter juga mengungkapkan, butuh waktu beberapa detik untuk mengambil lensa kontak. Sebaliknya bisa mengakibatkan kerusakan seumur hidup jika memilih untuk meninggalkannya.
"Orang-orang perlu melihat gambar-gambar ini dan mengingatkan diri sendiri, keluarga, dan teman-teman untuk menyadari akibat dari penyalahgunaan lensa kontak," lanjutnya.
Dokter kemudian mengklarifikasi bahwa mata tampak berwarna hijau akibat pewarna fluorescein yang ditanamkan di mata. Menurutnya, area dimana pewarna menumpuk adalah borok, yang terbentuk hanya dalam 36 jam.
Baca Juga: Aneh, Lelaki Klaim Sembuh dari Kanker Berkat Obat Cacing untuk Anjing
Ia menjelaskan, mulanya pasien dirujuk akibat ulkus kecil, tetapi setelah pemeriksaan, ulkus masif pun terdeteksi.