Klaim Manfaat Rokok Elektrik untuk Berhenti Merokok Perlu Dikaji Ulang

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 02 Mei 2019 | 11:38 WIB
Klaim Manfaat Rokok Elektrik untuk Berhenti Merokok Perlu Dikaji Ulang
Ilustrasi berhenti merokok. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Klaim Manfaat Rokok Elektrik untuk Berhenti Merokok Perlu Dikaji Ulang

Rokok elektrik, vape, atau e-cigarette diklaim mampu menjadi salah satu cara untuk berhenti merokok. Padahal menurut pakar, masih banyak kajian yang harus dilakukan sebelum pernyataan ini bisa diterima secara ilmiah.

Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, MSi., PhD, Guru Besar Promosi Kesehatan Masyarakat FK-KMK UGM & Koordinator Quit Tobacco Indonesia, mengatakan penelitian mengenai penggunaan rokok elektrik sampai hari ini masih terus berlangsung, terutama dampak penggunaannya dalam jangka panjang.

Jadi, klaim bahwa rokok elektrik dan sejenisnya menjadi salah satu cara untuk membantu perokok berhenti dari kebiasaan merokoknya, belum tentu benar. Hal inilah yang masih harus terus dilakukan uji penelitian berulang.

Baca Juga: Iko Uwais : Berhenti Merokok Ibarat Hijrah

"Saya tidak menyarankan perokok untuk mengkonsumsi rokok elektrik dan sejenisnya saat berniat untuk berhenti merokok. Masih banyak yang harus dikaji," tegasnya, dalam rilis yang diterima Suara.com.

Hasil review sistematik terhadap rokok elektrik menunjukkan adanya lima faktor yang patut menjadi perhatian. Pertama, rokok elektrik berisi ekstrak tembakau, dan beberapa masih mengandung nikotin. Kedua, rokok elektrik banyak diproduksi oleh industri tembakau. Ketiga, rokok elektrik tetap memberikan pajanan kimiawi.

Keempat, asap rokok elektrik juga tetap memberikan pajanan kimiawi, yang berdampak bagi tubuh perokok maupun orang-orang di lingkungan sekitar. Kelima, beberapa perokok menggunakan rokok elektrik sebagai jembatan untuk berhenti, akan tetapi rekomendasi para dokter di barat dan hasil kajian rokok elektrik sebaiknya tidak digunakan dalam usaha berhenti merokok.

Menurut Prof Yayi, ada beberapa alasan mengapa rokok elektrik sebaiknya tidak digunakan untuk berhenti merokok. Efek samping penggunaan rokok elektrik belum jelas, pemeritah belum memiliki kontrol/regulasi yang jelas, serta kajiannya pun belum efektif. Berbagai riset mengenai rokok elektrik memang telah dilakukan di Inggris, namun masih memerlukan kajian review jangka panjang.

Usaha untuk berhenti merokok memang bisa dilakukan melalui berbagai cara. Mulai dari berhenti secara langsung, menjalani terapi, maupun menggunakan terapi pengganti nikotin (Nicotine Replacement Therapy/NRT).

Baca Juga: Tips Traveling dari Perokok : Berhenti Merokok dan Nabung Rp 22 Ribu Sehari

Cold turkey bukan metode terbaik berhenti merokok. (Shutterstock)
ilustrasi berhenti merokok. (Shutterstock)

"NRT sebagai salah satu bentuk terapi ini seringkali disalahartikan sebagai upaya permisif untuk mengkonsumsi rokok jenis baru semacam rokok elektrik, rokok elektrik dan lain sebagainya, padahal bukan," urainya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI