Kamu Perlu Tahu! Ini Efek Samping Buah Kurma Jika Dikonsumsi Terlalu Banyak

Kamis, 02 Mei 2019 | 07:53 WIB
Kamu Perlu Tahu! Ini Efek Samping Buah Kurma Jika Dikonsumsi Terlalu Banyak
Kurma. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak lama lagi, umat Muslim akan menyambut Ramadan 2019. Bulan puasa biasanya identik dengan buah kurma. Namun, tahukah mengonsumsi buah kurma terlalu banyak bisa menimbulkan efek samping bagi kesehatan?

Beberapa orang mungkin memiliki kepercayaan mengonsumsi kurma agar tubuh lebih kuat menjalani ibadah puasa. Secara umum, kurma memang mempunyai banyak manfaat kesehatan dan kecantikan.

Namun, mengonsumsi kurma terlalu banyak juga tidak baik untuk kesehatan. HiMedik melansir dari goodhealthall.com, adapun beberapa efek samping kurma jika dikonsumsi terlalu banyak.

1. Meningkatkan gula darah

Baca Juga: Studi: Kesehatan Gigi Saat Kecil Pengaruhi Risiko Stroke Saat Dewasa

Kurma sebagai buah pendamping puasa ini kaya gula alami, seperti glukosa, fruktosa dan sukrosa dengan indeks glikemiknya sekitar 103 gram atau lebih.

BACA JUGA: Meghan Markle Alami Kehamilan Geriatri, Kondisi Ini Berisiko Komplikasi

Indeks glikemik yang tinggi pada kurma inilah bisa menyebabkan peningkatan gula darah dan berbahaya bagi penderita diabetes. Baiknya batasi konsumsi kurma, satu kali dalam sehari.

Efek samping terlalu banyak makan kurma (pixabay/Enotovyj)
Efek samping terlalu banyak makan kurma (pixabay/Enotovyj)

2. Kesulitan bernapas

Kurma yang kaya nutrisi seperti protein, vitamin, mineral dan sebagainya memang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun kurma yang memiliki kadar kalium tinggi juga bisa buruk bagi kondisi tubuh kita.

Baca Juga: Manfaat Daun Binahong untuk Kesehatan, Turunkan Kolesterol dan Gula Darah

Sebab asupan kalium yang terlalu banyak dalam tubuh bisa menimbulkan kelelahan ekstrem, mati rasa, mual atau muntah, kesulitan bernapas, nyeri dada hingga detak jantung tak beraturan. Pada kondisi yang lebih buruk bisa meningkatkan risiko hiperkalemia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI