Suara.com - Bukan Cuma Dapat Pahala, Ini Manfaat Puasa bagi Kesehatan.
Dalam hitungan hari, umat Islam di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa. Nah selain mendapat pahala, menjalankan ibadah puasa juga mendatangkan manfaat kesehatan lho.
Hal ini dibenarkan oleh spesialis penyakit dalam, Divisi Gastroenterologi FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG. Dalam rilis resmi yang diterima Suara.com, Prof Ari mengatakan bahwa puasa itu menyehatkan karena terjadi pembatasan asupan makanan, keteraturan dan pengendalian diri.
"Ketiga unsur ini adalah sesuatu yang seharusnya konsisten kita laksanakan baik pada saat berpuasa dan setelah berpuasa. Puasa Ramadan membuat kita mengurangi frekuensi makan kita yang biasanya 3 kali menjadi 2 kali. Jika ini dilaksanakan bahwa memang akan terjadi pembatasan asupan makan dan pembatasan kalori (restriksi kalori)," ujar Prof Ari.
Baca Juga: Ini Bahayanya Jika Pasien Diabetes Tak Kontrol Gula Darah Saat Puasa
Dampak adanya pembatasan makan inilah yang kata Prof Ari akan membawa manfaat bagi kesehatan bagi seseorang yang menjalani ibadah puasa tersebut. Pembatasan makan akan membuat tubuh melakukan penhancuran lemak tubuh. Pembatasan makan juga menyebabkan pengurangan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.
"Jadi dengan adanya pembatasan makan, berat badan akan turun, kolesterol akan turun, kadar gula darah juga menjadi lebih terkontrol. Selain itu adanya puasa sepanjang hari akan membuat kita mengurangi konsumsi camilan yang tidak sehat seperti coklat, keju, lemak. Mengurangi makanan yang manis dan asin yang belum tentu sehat bagi tubuh kita," imbuhnya.
Pada perokok, tambah Prof Ari, puasa juga akan mengurangi frekuensi merokok setiap harinya. Itu sebabnya puasa akan membuat orang sehat menjadi tambah sehat dan orang dengan penyakit kronis seperti hipertensi, kencing nanis, kegemukan dan kolesterol tinggi akan membuat penyakit menjadi lebih baik dan terkontrol.
"Tentu kondisi sehat yang kita harapkan ini tidak akan tercapai kalau dalam berpuasa ini kita melakukan budaya balas dendam saat berbuka. Sehingga tujuan pembatasan makan dan pembatasan kalori tidak tercapai," ujar Prof Ari mengingatkan.
Selain menuntut pembatasan kalori, puasa kata Prof Ari juga membuat orang lebih stabil kondisi psikologisnya. Hal ini turut berimplikasi positif pada kondisi kesehatan mental seseorang.
Baca Juga: Terapi Ini Membuat Pasien Diabetes Bisa Puasa dengan Nyaman
Prof Ari mencontohkan, pasien yang cemas cenderung mengalami peningkatan asam lambung yang pada gilirannya dapat membuat maagnya terganggu. Pasien dengan hipertensi maka tekanan darahnya akan naik jika emosinya terganggu. Pasien asma juga dapat mengalami kekambuhan karena sedang dalam keadaan stress.
"Dengan pengendalian diri selama berpuasa diharapkan faktor psikis yang bisa mengganggu fisik tersebut tidak muncul, jadi cukup banyak manfaat puasa bagi kesehatan," tandasnya.