Pekan Imunisasi Dunia 2019, Jauhkan Hoaks Vaksin dari Keluarga

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 01 Mei 2019 | 11:47 WIB
Pekan Imunisasi Dunia 2019, Jauhkan Hoaks Vaksin dari Keluarga
Hoaks dan kabar miring hambat cakupan imunisasi di Indonesia. (Dok. Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pekan Imunisasi Dunia 2019, Jauhkan Hoaks Vaksin dari Keluarga

Imunisasi rutin dan lengkap merupakan cara utama untuk menjaga kesehatan anak dan keluarganya. Sayangnya, upaya ini terhalang oleh banyaknya hoaks dan kabar miring terkait imunisasi.

Padahal menurut dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jika tidak ada hoaks dan kabar miring, cakupan imunisasi di Indonesia akan meningkat.

"Kesehatan anak adalah aset bangsa. Ketika anak sakit aset bangsa akan menurun. Imunisasi ini tidak boleh turun. Tahun 2020 cakupan imunisasi harus naik," kata dr. Aman pada Temu Ilmiah Pekan Imunisasi Dunia di Kemenkes, baru-baru ini, dikutip dari SehatNegeriku.

Baca Juga: Italia Larang Anak yang Tak Diimunisasi untuk Masuk Sekolah

Ia mencontohkan hoaks terkait imunisasi yang bisa membuat anak menjadi autis. Menurut dr. Aman, hoaks ini sejatinya sudah terbantahkan dengan banyaknya penelitian ilmiah yang dilakukan.

"Padahal imunisasi ini sudah ada sejak 1956 tahun lalu. Hoax yang beredar kalau imunisasi nanti autis. Imunisasi justru harus dilakukan," katanya lagi.

Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi, menyebut hoaks lainnya yang masih sering beredara adalah vaksin mengandung racun dan berbahaya. Hal ini sempat menjadi masalah besar di Indonesia pada awal tahun 2000-an, di mana masyarakat menolak imunisasi dan akhirnya menyebabkan KLB Polio di tahun 2005.

Imunisasi anak demi masa depan bangsa dan negara. (Shutterstock)
Imunisasi anak demi masa depan bangsa dan negara. (Shutterstock)

"Perlu dukungan dari berbagai sektor dalam melawan hoax, karena bagaimanapun anak jangan sampai terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," ucapnya.

Peran Advokasi untuk Tingkatkan Cakupan Imunisasi

Baca Juga: Dua Tahun Berjalan, Cakupan Imunisasi MR di Indonesia 87,33 Persen

Untuk mengentaskan hoaks dan kabar miring terkait imunisasi, maka tak cukup hanya dengan sosialisasi. Advokasi imunisasi yang berujung pada perubahan perilaku masyarakat juga merupakan faktor penting.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI