Ini Bahayanya Jika Pasien Diabetes Tak Kontrol Gula Darah Saat Puasa

Selasa, 30 April 2019 | 16:01 WIB
Ini Bahayanya Jika Pasien Diabetes Tak Kontrol Gula Darah Saat Puasa
Pasien diabetes harus kontrol gula darah saat puasa. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ini Bahayanya Jika Pasien Diabetes Tak Kontrol Gula Darah Saat Puasa

Meski boleh berpuasa di bulan Ramadan, pasien diabetes tetap harus menjaga dan mengontrol gula darah. Sebab, risiko hipoglikemia dan hiperglikemia mengancam pasien diabetes yang berpuasa.

Hipoglikemia saat puasa merupakan hal yang sering ditemui jika pasien diabetes tidak diberikan pengarahan yang memadai mengenai manajemen diabetes yang tepat selama puasa.

Ini adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah yang berada di bawah kadar normal, yaitu kurang dari 70mg/dL yang biasanya mudah terjadi pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2).

Baca Juga: Mus Mulyadi Meninggal, 5 Makanan Ini Baik untuk Turunkan Gula Darah

Jika tidak ditangani dengan baik, hipoglikemia dapat berpengaruh buruk pada kesehatan serta mengganggu kelancaran berpuasa.

Oleh karena itu, kata Perwakilan PB PERKENI, dr. Dicky Levenus Tahapary, SpPD, Ph.D idealnya tiap pasien diabetes, khususnya Diabetes Melitus Tipe 2(DMT2) sebaiknya berkonsultasi dengan dokter 2-3 bulan sebelum bulan Ramadan untuk mendapatkan persiapan sebelum puasa yang memadai.

"Dengan berkonsultasi ini, pasien juga bisa mendapatkan rekomendasi manajemen diabetes yang tepat selama bulan puasa dan saat Hari Raya Lebaran," kata dia dalam Live Webinar: Management of Diabetes During Ramadhan Fasting.

Ilustrasi tes gula darah (Foto: shutterstock)
Ilustrasi tes gula darah (Foto: shutterstock)

Mengingat, saat berpuasa, tidak hanya terjadi perubahan waktu makan dan jenis makanan, tapi pasien DMT2 juga akan tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman dalam waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu umumnya diperlukan beberapa perubahan dalam terapi diabetes yang diberikan sehingga kadar gula dalam tubuh tidak turun terlalu rendah (hipoglikemia), maupun naik terlalu tinggi (hiperglikemia).

Baca Juga: Manfaat Daun Insulin untuk Menurunkan Gula Darah Diabetesi

Untuk mencegah risiko hipoglikemia pada penyandang diabetes, Dokter Spesialis Endokrinologi RSCM, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD-KEMD menyebutkan beberapa faktor risiko yang harus diperhatikan.

"Pertama adalah kompleksitas diabetes, yaitu riwayat hipoglikemia pada pasien. Lalu multi morbiditas, yaitu riwayat penyakit lain yang dapat berdampak pada penanganan, serta farmakoterapi, yaitu obat-obatan yang pernah diminum sebelumnya," jelasnya.

Tak hanya itu, profil pasien meliputi gaya hidup dan sosio ekonomi juga dapat berpengaruh. Dengan mengacu pada faktor-faktor risiko tersebut, dia mengatakan dokter dapat memberikan anjuran pada pasien dalam mengelola penyakit diabetes selama bulan Ramadan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI