Suara.com - Ini Bahayanya Jika Pasien Diabetes Tak Kontrol Gula Darah Saat Puasa
Meski boleh berpuasa di bulan Ramadan, pasien diabetes tetap harus menjaga dan mengontrol gula darah. Sebab, risiko hipoglikemia dan hiperglikemia mengancam pasien diabetes yang berpuasa.
Hipoglikemia saat puasa merupakan hal yang sering ditemui jika pasien diabetes tidak diberikan pengarahan yang memadai mengenai manajemen diabetes yang tepat selama puasa.
Ini adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah yang berada di bawah kadar normal, yaitu kurang dari 70mg/dL yang biasanya mudah terjadi pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2).
Baca Juga: Mus Mulyadi Meninggal, 5 Makanan Ini Baik untuk Turunkan Gula Darah
Jika tidak ditangani dengan baik, hipoglikemia dapat berpengaruh buruk pada kesehatan serta mengganggu kelancaran berpuasa.
Oleh karena itu, kata Perwakilan PB PERKENI, dr. Dicky Levenus Tahapary, SpPD, Ph.D idealnya tiap pasien diabetes, khususnya Diabetes Melitus Tipe 2(DMT2) sebaiknya berkonsultasi dengan dokter 2-3 bulan sebelum bulan Ramadan untuk mendapatkan persiapan sebelum puasa yang memadai.
"Dengan berkonsultasi ini, pasien juga bisa mendapatkan rekomendasi manajemen diabetes yang tepat selama bulan puasa dan saat Hari Raya Lebaran," kata dia dalam Live Webinar: Management of Diabetes During Ramadhan Fasting.
Mengingat, saat berpuasa, tidak hanya terjadi perubahan waktu makan dan jenis makanan, tapi pasien DMT2 juga akan tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman dalam waktu yang cukup lama.
Oleh karena itu umumnya diperlukan beberapa perubahan dalam terapi diabetes yang diberikan sehingga kadar gula dalam tubuh tidak turun terlalu rendah (hipoglikemia), maupun naik terlalu tinggi (hiperglikemia).
Baca Juga: Manfaat Daun Insulin untuk Menurunkan Gula Darah Diabetesi
Untuk mencegah risiko hipoglikemia pada penyandang diabetes, Dokter Spesialis Endokrinologi RSCM, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD-KEMD menyebutkan beberapa faktor risiko yang harus diperhatikan.