Prof Ben mengatakan bahwa temuan ini bisa menjadi cara bagi para psikiater atau psikolog dalam mengurangi kecemasan berlebih pada penderita fobia. Film-film Superhero ini kata dia memiliku kisah-kisah moral yang baik untuk menghadapi ketakutan seseorang.
“Ketika seseorang semakin terpapar pada rangsangan fobia, ia tidak lagi takut. Sampai saat ini, efek paparan positif, meskipun fantasi, misalnya dalam bentuk film Marvel, belum dicoba dalam terapi perilaku kognitif tapi terbukti efektif," imbuhnya dilansir dari Nypost.
Prof Ben kini berencana untuk menggunakan genre superhero untuk mengeksplorasi manfaatnya pada pasien yang menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD). PTSD sendiri biasanya disebabkan oleh peristiwa yang membuat stres atau menakutkan, mimpi buruk, depresi, gangguan tidur dan rasa bersalah.
Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology bertepatan dengan peluncuran film Marvel Avengers: Endgame, yang juga menampilkan Spider-Man dan Ant-Man.
Baca Juga: Akting Jadi Pocong, Surya Saputra Lawan Fobia Ruang Sempit
Kedua karakter ini juga membintangi film mereka sendiri antara lain Spider-Man: Into the Spider-Verse dan yang akan datang Spider-Man: Far From Home dijadwalkan tayang musim panas ini. Sementara film Ant-Man dirilis pada 2015 dan sekuelnya Ant-Man and the Wasp tayang pada 2018 lalu.
Wah, jadi kalau punya fobia laba-laba bisa nonton Avengers: Endgame untuk mengatasinya.