Pemerintah Inggris Larang Warganya Operasi Plastik ala Rumahan

Rabu, 24 April 2019 | 07:30 WIB
Pemerintah Inggris Larang Warganya Operasi Plastik ala Rumahan
Ilustrasi perawatan kulit dengan terapi suntik, botox, memutihkan kulit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Inggris Larang Warganya Operasi Plastik ala Rumahan.

Pemerintah Inggris dikabarkan bakal meluncurkan aturan untuk mengurangi kegagalan operasi plastik atau prosedur kecantikan lainnya.

Pemerintah mendesak pasien menghindari melakukan operasi 'koboi' atau prosedur rumahan.

Pemerintah Inggris segera mengkampanyekan aturan ini untuk menindak botox dan injeksi filler yang gagal diperbaiki oleh dokter NHS.

Baca Juga: Tanpa Oplas, 5 Cara Ini Bisa Bikin Pipi Chubby Jadi Tirus

Pejabat kesehatan nantinya akan memperingatkan masyarakat untuk tidak melakukan prosedur kecantikan yang tidak memenuhi syarat.

Ilustrasi suntik botox. (Foto: shutterstock)
Ilustrasi suntik botox. (Foto: shutterstock)

Seperti dilansir Dailymail, Selasa (24/4/2019), filler dan botox dapat menyebabkan infeksi dan pembengkakan yang menimbulkan rasa sakit, jika tidak disuntikkan dengan benar.

Ratusan orang telah mengungkap konsekuensi akibat dari penyuntikan yang dilakukan tidak sesuai presedur medis, baik filler bibir atau untuk menghilangkan kerutan.

Menurut data dari komunitas Save Face, lebih dari 600 orang mengeluh karena gagal melakukan prosedur kecantikan pada 2017-18.

Itu terjadi akibat, popularitas di kalangan selebritas dan bintang reality show yang mungkin masyarakat ingin tampil mirip, tetapi prosedur yang mereka lakukan salah.

Baca Juga: Bantah Oplas karena Jelek, Ratna Sarumpaet: Saya Sudah Cantik dari Lahir

Departemen Kesehatan mengatakan kepada BBC Program Victoria Derbyshire, kampanye ini akan dimulai pada bulan Mei mendatang.

Pemerintah berharap, kampanye dapat mendorong orang mendengar nasihat profesional tentang botox, filler dan operasi kosmetik lainnya sebelum melakukannya.

Mereka mengingatkan, gagal dalam menjalani prosedur kecantikan dapat menyebabkan kerusakan fisik dan mental pada pasien, dan pada akhirnya menghabiskan biaya layanan kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI