Suara.com - Pasien Kanker Membludak, RSUD Bali Mandara Siap Bangun Pusat Kanker
Jumlah penderita kanker setiap tahunnya terus meningkat. Distribusi pusat rujukan kanker nasional yang terpusat di ibukota membuat pasien harus menunggu hingga berbulan-bulan lamanya demi mendapat pelayanan kanker terpadu.
Hal ini juga terjadi di Bali dan wilayah sekitarnya. Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, MPPM, selama ini pelayanan kanker bagi masyarakat Bali dan sekitarnya baru terfokus di RSU Sanglah, Denpasar. Antrean untuk mendapatkan pelayanan pun sangat panjang sehingga menurunkan peluang harapan hidup pasien.
"Bisa setahun baru dapat radiasi sehingga stadium sudah bertambah berat baru dapat antrean. Belum lagi alat-alat rusak sehingga kami berpikir untuk langsung melakukan langkah-langkah untuk membantu dan mempercepat layanan kanker," ujar dr Suarjaya ketika ditemui wartawan bersama Kementerian Kesehatan, Selasa (23/4/2019).
Baca Juga: Lagi Berjuang Lawan Kanker, Cinta Penelope Ditalak Cerai Suami
Atas dasar inilah kata dr Suarjaya, RSUD Bali Mandara akan dikembangkan sebagai pusat kanker baru di Provinsi Bali. Harapannya, kata dia, layanan kanker di RSUD tipe B ini bisa menjadi layanan unggulan di Provinsi Bali.
"RSU Sanglah misalnya sudah membuat unggulan jantung. RS Gianyar untuk saraf, RS Badung untuk layanan traumanya, dan RSUD Bali Mandara disiapkan untuk layanan kanker terpadu. Kami harap layanan unggulan ini bisa jadi jejaring medical tourism sehingga masyarakat Bali tidak hanya ke luar negeri tapi juga memanfaatkan sarana kesehatan di dalam negeri," imbuhnya.
Pusat layanan kanker di RSUD Bali Mandara ini memang masih dalam tahap pembangunan. Rencananya fasilitas tersebut akan memiliki dua set fasilitas perawatan kanker.
"Lewat fasilitas ini diperkirakan kita bisa melayani 100 pasien per hari. Tapi kita akan bangun satu dulu sehingga untuk tahap awal mungkin baru bisa 50 pasien per hari," imbuhnya.
Bali kata dr Suarjaya juga memiliki peraturan gubernur yang memudahkan pasien kanker untuk bisa dirujuk ke pusat layanan kanker tanpa harus melewati sistem rujukan berjenjang mulai dari fasilitas kesehatan tingkat primer.
Baca Juga: 6 Makanan yang Perlu Dihindari Pasien Kanker Darah Seperti Ani Yudhoyono
"Mungkin dalam minggu ini sudah mulai ground breaking pelayanan kanker terpadu. Sehingga diharapkan bisa diterapkan tahun depan," tandasnya.