Fakta soal Delusi yang Perlu Kamu Tahu, dari Gejala hingga Pengobatannya

Selasa, 23 April 2019 | 07:20 WIB
Fakta soal Delusi yang Perlu Kamu Tahu, dari Gejala hingga Pengobatannya
Ilustrasi gangguan mental. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gangguan delusi dikategorikan sebagai gangguan psikotik karena saat seseorang mengalami delusi, ia akan mengalami kesulitan membedakan realitas

Delusi, seperti semua gejala psikotik, dapat terjadi sebagai bagian dari banyak gangguan kejiwaan yang berbeda. Namun, istilah gangguan delusi digunakan ketika delusi adalah gejala yang paling menonjol.

Seseorang dengan penyakit ini memiliki keyakinan yang salah, meskipun ada bukti atau bukti yang bertentangan, dikutip HiMedik dari health.harvard.

Orang dengan gangguan delusi biasanya tidak mengalami halusinasi atau masalah besar dengan suasana hati. Tidak seperti orang dengan skizofrenia, mereka cenderung tidak memiliki masalah besar dengan kegiatan sehari-hari.

Baca Juga: Tenar Bukan Segalanya, Ariana Grande Alami Masalah Kesehatan Mental

Ketika halusinasi memang terjadi, mereka adalah bagian dari kepercayaan khayalan. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki khayalan bahwa organ-organ dalam membusuk dapat berhalusinasi bau atau sensasi yang berkaitan dengan khayalan itu.

Karena orang-orang dengan gangguan delusi sadar bahwa kepercayaan mereka unik, mereka umumnya tidak membicarakannya.

Gejala:

Gejala utama adalah khayalan yang terus-menerus atau keyakinan tetap misalnya, tentang situasi, kondisi atau tindakan yang tidak terjadi, tetapi mungkin masuk akal dalam kehidupan nyata.

Ilustrasi melamun. (unsplash)
Ilustrasi mengkhayal. (unsplash)

Jenisnya meliputi:

Baca Juga: Salah Pilih Makanan Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental, Kok Bisa?

1. Erotomanik, yaitu khayalan tentang hubungan cinta yang istimewa dengan orang lain, biasanya seseorang yang terkenal atau memiliki kedudukan tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI