Bahaya Mikroplastik Tak Terhindari, BPOM Beri 5 Tips Gunakan Wadah Plastik

Senin, 22 April 2019 | 13:00 WIB
Bahaya Mikroplastik Tak Terhindari, BPOM Beri 5 Tips Gunakan Wadah Plastik
Orang membawa barang dengan kantong plastik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bahaya Mikroplastik Tak Bisa Dihindari, Ini 5 Tips Aman Gunakan Wadah Plastik

Plastik tetaplah plastik. Meskipun komponennya sudah terurai menjadi partikel yang jauh lebih kecil seperti mikroplastik, ia disebut tetap tidak terurai oleh bakteri.

Mikroplastik adalah komponen plastik yang berukuran kurang dari lima milimeter yang kini menjadi isu baru di bidang lingkungan dan kesehatan.

Dijelaskan, Kepala Balai Teknologi Polimer BPPT, Ir. F. M Erny S. Soekotjo M.Sc, belakangan marak dipromosikan alternatif plastik yang biodegradable atau plastik yang lebih mudah diurai menjadi komponen yang lebih kecil.

Baca Juga: Kurangi Sampah Plastik, Ini 6 Manfaat Jaring Buah untuk Rumah Tangga

Namun, apakah ini menjadi solusi?

“Produk apapun selama masih mengandung polimer, ia tetaplah plastik. Misalnya tas plastik yang terbuat dari bahan alami yang mudah terurai. Memang ia mudah hancur, tetapi komponen plastiknya sekecil apapun tetap ada, bahkan pecah menjadi partikel yang lebih kecil dan menimbulkan bahaya baru bernama mikroplastik,” jelas Erny dalam rilis resmi yang diterima Suara.com.

Kantong plastik di salah satu mini market di Pasar Rumput, Jakarta, Senin (21/2).
Kantong plastik di salah satu mini market di Pasar Rumput, Jakarta, Senin (21/2).

Ada banyak jenis plastik, tetapi menurut data GESAMP 2015, lima jenis ini mendominasi produksi global.

JIka plastik masih tak bisa lepas Anda gunakan sebagai wadah belanjaan, makanan dan sebagainya, inilah tips aman menggunakan kantong plastik menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Apa saja itu? Klik Next untuk selengkapnya.

Baca Juga: Ikan Pari Ini Ditemukan Mati Telan Sampah Plastik Hingga Kamera Poket

1. Polietilen (PET)

Ada dua jenis polietilen, pertama High Density Polyethylene (HDPE). Bahan plastik ini bersifat keras hingga semi fleksibel, tahan terhadap bahan kimia dan kelembapan. Permukaannya berlilin, buram dan mudah diwarnai. Biasanya ada di botol susu cair dan jus, tutup botol plastik, wadah es krim dan ada di kemasan margarin atau mentega.

Tips untuk penggunaan kemasan plastik ini adalah untuk satu kali pemakaian dan bukan untuk pemakaian berulang.

Jenis kedua dalah Low Density Polyethylene (LDPE) Kode 4. Plastik ini bersifat kuat, fleksibel, kedap air, lalu permukaannya berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya. Biasanya digunakan untuk cup yoghurt, kantong belanja, kantong roti, makanan segar, dan botol yang dapat ditekan.

Plastik ini relatif aman jika digunakan untuk kemasan makanan jika dibandingkan dengan jenis plastik lainnya. Tetapi hati-hati jika sudah dibuat menjadi kantong daur ulang berwarna seperti warna hitam pada warna pekat lainnya.

Tipsnya, jangan pernah digunakan untuk mewadahi makanan panas terlebih lagi untuk mengukus. Kedua, jangan gunakan plastik daur ulang berwarna (warna hitam merah dan sebagainya untuk membungkus makanan siap santap secara langsung.

2. Polipropilen

Jenis plastik ini bersifat keras tapi fleksibel. Meskipun tidak jernih, tetapi tembus cahaya dan tahan terhadap panas. Biasanya dipakai untuk kemasan makanan ringan (biskuit, chips, sereal dan sebagainya) juga sedotan.

Jenis plastik ini relatif aman jika digunakan untuk kemasan makanan jika dibandingkan dengan jenis plastik lainnya. Plastik ini mempunyai keistimewaan tahan terhadap pemanasan dan dapat digunakan untuk pemanasan menggunakan microwave, tapi penggunaannya harus sesuai dengan saran pada kemasan.

3. Polivinilklorida

Sering disingkat PVC. Jenis plastik ini terbagi dibagi menjadi dua jenis, jenis pertama yang bersikap kaku atau semi kaku. Produk akhirnya adalah wadah yang kuat, keras, jernih dan bentuknya dapat diubah sesuai jenis larutan. Contohnya pada botol untuk jus, air mineral, minyak sayur, kecap, sambal dan baki.

Jenis kedua adalah PVC displatisasi atau lunak, sifatnya itu dapat dikerutkan dan jernih, contohnya ada pada pembungkus makanan. Agar aman, jangan digunakan untuk makanan yang berminyak atau berlemak atau mengandung alkohol terutama dalam keadaan panas.

4. Polistirena

Kamu tahu styrofoam? ya, wadah makanan yang sangat ringan berwarna putih dan dibentuk menjadi berbagai produk mulai piring hingga mangkuk sekali pakai ini berbahan polistirena.

Ada dua jenis polistirena. Jenis pertama bersifat jernih seperti kaca atau buram, kaku, dan getas (rapuh). Biasanya digunakan sebagai gelas, sendok dan garpu plastik, wadah es krim dan sebagainya. Jenis kedua adalah yang dikenal dengan styrofoam. Bersifat seperti busa, biasanya berwarna putih, lunak dan getas (rapuh). Biasanya digunakan untuk piring, mangkok, dan gelas plastik.

Agar aman, hindari menggunakannya untuk makanan berminyak atau berlebih dalam keadaan panas. Kedua, jangan digunakan untuk menghangatkan makanan menggunakan microwave. Selain itu, jangan gunakan kemasan styrofoam jika rusak tergores atau berubah bentuk karena mikroplastiknya mudah terlepas.

5. Polietilen tereftalat

Bahan plastik ini bersifat kuat, jernih, kedap gas dan air. Makanya, sangat disukai industri pangan sebagai wadah botol minuman, kemasan selai, botol kecap dan botol sambal.

Agar aman menggunakan wadah plastik Ada dua tips dalam menggunakan kemasan plastik ini, dan materinya tidak terurai menjadi mikroplastik, sebaiknya tidak digunakan untuk pangan dengan suhu di atas 60 derajat Celcius. Kedua, hanya untuk satu kali pemakaian dan bukan untuk pemakaian berulang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI