Tentang Preeklamsia, Kondisi yang Diduga Jadi Penyebab RA Kartini Meninggal

Suara.Com
Selasa, 21 April 2020 | 10:45 WIB
Tentang Preeklamsia, Kondisi yang Diduga Jadi Penyebab RA Kartini Meninggal
Peringatan hari Kartini. [instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April mengingatkan kembali bangsa Indonesia tentang perjuangan gigih Raden Ajeng Kartini yang menginginkan perempuan Indonesia setara hingga ia menutup mata.

Meninggalnya RA Kartini diduga mengalami preeklamsia tak lama setelah melahirkan anak tunggalnya.

Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ seperti hati dan ginjal, dikutip HiMedik dari mayoclinic.

Preeklamsia biasanya dimulai setelah 20 minggu kehamilan pada wanita yang tekanan darahnya normal.

Baca Juga: Terpopuler: 7 Penyebab Bau Kentut, Virus Corona Bertahan di Testis

Jika tidak diobati, preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan fatal untuk ibu dan bayinya.

Gejala

Preeklampsia kadang berkembang tanpa gejala apa pun. Tekanan darah tinggi dapat berkembang secara lambat atau mungkin timbul tiba-tiba.

Memantau tekanan darah adalah bagian penting dari perawatan prenatal karena tanda pertama preeklampsia umumnya adalah kenaikan tekanan darah.

Tekanan darah yang melebihi 140/90 mm Hg atau lebih adalah tidak normal. Sementara itu, tanda-tanda yang lain, meliputi:

Baca Juga: Bocah Satu Tahun Sembuh dari Covid-19, Padahal Punya Sakit Paru dan Jantung

1. Kelebihan protein dalam urine (proteinuria) atau masalah lain pada ginjal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI