Semakin Mengkhawatirkan, Pramugari Israel Koma Karena Campak

Sabtu, 20 April 2019 | 05:30 WIB
Semakin Mengkhawatirkan, Pramugari Israel Koma Karena Campak
Ilustrasi pasien campak yang semakin mengkhawatirkan. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semakin Mengkhawatirkan, Pramugari Israel Koma Karena Campak.

Seorang pramugari asal Israel dikabarkan mengalami koma setelah didiagnosis menderita campak.

Pramugari dari maskapai El Al berusia 43 tahun tersebut dirawat di rumah sakit setelah terserang demam tinggi pada 31 Maret 2019 kemarin.

Kondisinya dikabarkan memburuk. Ia juga menderita ensefalitis atau peradangan otak dan harus bernafas dengan bantuan respirator di Meir Medical Center Israel.

Baca Juga: Tubuh Harus Fit, Konsumsi Makanan Ini Saat Terkena Campak

Pejabat kesehatan Israel mengatakan bisa jadi pramugari tersebut terinfeksi campak di New York atau Israel.

Keduanya merupakan lokasi penerbangan terakhir pramugari dan merupakan dua tempat yang tengah mengalami wabah campak aktif.

"Dia mengalami koma selama 10 hari, dan kami hanya berharap yang terbaik," kata Dr. Itamar Grotto, associate director general dari Kementerian Kesehatan Israel, menurut CNN.

Dikabarkan, pramugari tersebut telah mendapatkan vaksin campak saat masih anak-anak tapi hanya menerima satu dosis.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah merekomendasikan bahwa semua anak mendapatkan dua dosis vaksin campak, gondok dan rubela (MMR) sejak tahun 1989.

Baca Juga: Diduga dari Kelompok Anti Vaksin, 2 Bayi di Australia Ini Tertular Campak

Hal tersebut dipercaya dapat memberikan perlindungan sampai 97% terhadap virus campak. Satu dosis vaksin MMR juga setara dengan 93% perlindungan efektif terhadap campak.

Meski biasanya campak hanya mengakibatkan gejala relatif kecil seperti demam, batuk, pilek dan ruam, virus menular tersebut juga dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa seperti ensefalitis.

Pada 2017 saja, ada 110.000 orang meninggal dunia akibat campak. Lebih dari 112.000 kasus campak terjadi di 170 negara telah dilaporkan oleh WHO tahun ini.

Wabah campak sendiri tengah memburuk di New York City, di mana dikabarkan ada 329 orang telah terinfeksi sejak Oktober 2018 lalu dilansir dari Time.

Hal tersebut menyebabkan pejabat kota setemoat meminta semua penduduk di Brooklyn untuk mendapatkan vaksinasi atau hukuman denda bila tidak bersedia.

Selain pramugari Israel, ada 193 orang di Rockland jatuh sakit karena campak yang mengakibatkan pejabat setempat melarang orang terinfeksi campak untuk mengunjungi tempat-tempat umum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI